Pesan Menakutkan Pelaku Penembakan Massal di Sekolah Rusia
Rabu, 12 Mei 2021 - 15:25 WIB
MOSKOW - Pasukan keamanan di kota Kazan, Rusia , menahan seorang remaja setelah serangan berdarah di sebuah sekolah setempat. Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari belasan orang luka-luka dalam peristiwa penembakan massal tersebut.
Media menyebut tersangka sebagai Ilnaz Galyaviev, berusia 19 tahun, yang diidentifikasi sebagai mantan siswa di Sekolah No. 175, tempat serangan itu terjadi pada Selasa pagi. Ia kemudian melanjutkan untuk belajar di universitas manajemen TISBI terdekat. Namun juru bicara perguruan tinggi mengatakan kepada RBC Moskow bahwa dia telah dikeluarkan setelah tertinggal dalam studinya.
Sebuah sumber mengatakan kepada wartawan bahwa Galyaviev dikenal sebagai siswa yang pendiam dan tidak abrasif selama studinya. Dia selalu rapi dan tenang, serta menghormati sesama siswa dan guru. Remaja itu rupanya berhenti menghadiri kelas pada Januari dan kehilangan kontak dengan tutor.
"Dia tampaknya tidak memperjuangkan proyek pengalaman industrinya atau mengikuti tiga ujian negara, akibatnya dia dikeluarkan," kata media setempat yang dikutip Russia Today, Rabu (12/5/2021).
Minggu lalu, Galyaviev dilaporkan telah menyiapkan saluran di layanan Telegram, dengan pesan yang mengaku dari "Tuhan". Dalam serangkaian komentar yang ditulis Kamis lalu, akun tersebut mengumumkan bahwa "Saya seperti Tuhan".
Pesan itu selanjutnya mengatakan bahwa penduduk dunia adalah budaknya, dan harus saling membunuh sebelum akhirnya bunuh diri. Dia menambahkan bahwa seharusnya tidak ada makhluk hidup yang tersisa di dunia, dan bahwa hidup adalah kesalahan alam semesta.
Sebelum penembakan, dia dilaporkan telah menulis bahwa dia akan membunuh banyak orang sebelum mengakhiri hidupnya sendiri. Sebuah foto yang diposting ke saluran tersebut menunjukkan seorang pria yang mirip dengan sosok yang ditahan oleh polisi berpose untuk selfie sambil mengenakan apa yang tampak seperti rompi tempur dan penutup wajah, dihiasi dengan kata "Bog" atau "Tuhan" dalam bahasa Rusia.
Media menyebut tersangka sebagai Ilnaz Galyaviev, berusia 19 tahun, yang diidentifikasi sebagai mantan siswa di Sekolah No. 175, tempat serangan itu terjadi pada Selasa pagi. Ia kemudian melanjutkan untuk belajar di universitas manajemen TISBI terdekat. Namun juru bicara perguruan tinggi mengatakan kepada RBC Moskow bahwa dia telah dikeluarkan setelah tertinggal dalam studinya.
Sebuah sumber mengatakan kepada wartawan bahwa Galyaviev dikenal sebagai siswa yang pendiam dan tidak abrasif selama studinya. Dia selalu rapi dan tenang, serta menghormati sesama siswa dan guru. Remaja itu rupanya berhenti menghadiri kelas pada Januari dan kehilangan kontak dengan tutor.
"Dia tampaknya tidak memperjuangkan proyek pengalaman industrinya atau mengikuti tiga ujian negara, akibatnya dia dikeluarkan," kata media setempat yang dikutip Russia Today, Rabu (12/5/2021).
Minggu lalu, Galyaviev dilaporkan telah menyiapkan saluran di layanan Telegram, dengan pesan yang mengaku dari "Tuhan". Dalam serangkaian komentar yang ditulis Kamis lalu, akun tersebut mengumumkan bahwa "Saya seperti Tuhan".
Pesan itu selanjutnya mengatakan bahwa penduduk dunia adalah budaknya, dan harus saling membunuh sebelum akhirnya bunuh diri. Dia menambahkan bahwa seharusnya tidak ada makhluk hidup yang tersisa di dunia, dan bahwa hidup adalah kesalahan alam semesta.
Sebelum penembakan, dia dilaporkan telah menulis bahwa dia akan membunuh banyak orang sebelum mengakhiri hidupnya sendiri. Sebuah foto yang diposting ke saluran tersebut menunjukkan seorang pria yang mirip dengan sosok yang ditahan oleh polisi berpose untuk selfie sambil mengenakan apa yang tampak seperti rompi tempur dan penutup wajah, dihiasi dengan kata "Bog" atau "Tuhan" dalam bahasa Rusia.
tulis komentar anda