Puluhan Kerangka Mammoth Ditemukan di Mexico City
Jum'at, 22 Mei 2020 - 16:26 WIB
MEXICO CITY - Sebuah tim arkeolog telah menemukan kerangka lebih dari 60 mammoth di lokasi bandara baru di dekat Ibu Kota Meksiko, Mexico City. Eskavator juga menemukan tulang binatang dan manusia di daerah itu.
Lembaga Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengatakan tulang-belulang yang ditemukan di lokasi bakal bandara baru Mexico City, Bandara Internasional Felipe Angeles, berumur sekitar 15.000 tahun.
Kerangka-kerangaka itu ditemukan dekat dengan tempat di mana menara kontrol masa depan bandara akan dibangun. Ekskavator INAH telah bekerja di lokasi itu - sekitar 50 kilometer - sejak April tahun lalu, mencari sisa-sisa hewan dari zaman Pleistosen.
Tim melaporkan pada bulan Desember bahwa mereka telah menemukan tulang-tulang hewan yang jauh lebih kecil di Pangkalan Udara Santa Lucia lama, sebuah bandara militer yang dikonversi untuk penggunaan sipil.
Daerah itu sebelumnya tenggelam di bawah Danau Xaltocan, bagian dari Cekungan Meksiko dan titik fokus peradaban negara pra-Kolombia. Perangkap untuk berburu mammoth, yang diduga telah digali segera setelah danau mengering, ditemukan di lokasi itu tahun lalu.
Hampir semua kerangka raksasa dianggap milik spesies mammoth Kolombia.
Jenis fauna lain, termasuk bison, unta dan kuda juga ditemukan, serta tulang-tulang manusia yang terkubur di era pra-Hispanik dan berbagai artefak.
"Tantangan utama adalah bahwa kekayaan fauna dan peninggalan lebih besar dari yang kita pikirkan," ujar Pedro Francisco Sanchez Nava, koordinator antropologi nasional INAH kepada surat kabar Excelsiornew Mexico seperti dilansir dari DW, Jumat (22/5/2020).
INAH mengatakan penemuan itu tidak dimaksudkan untuk menghentikan pembangunan bandara, dan bahwa mereka memiliki dampak kecil pada pekerjaan pembangunan.
"Adalah kebohongan untuk mengatakan bahwa kami tidak memiliki pengaruh pada pekerjaan yang dilakukan, tetapi kami bekerja dalam koordinasi dengan mereka yang bertanggung jawab," jelas Sanchez Nava.
"Kami dapat melanjutkan dengan langkah kami sendiri tanpa memiliki terlalu banyak pengaruh pada waktu pekerjaan," tukasnya.
Lembaga Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) mengatakan tulang-belulang yang ditemukan di lokasi bakal bandara baru Mexico City, Bandara Internasional Felipe Angeles, berumur sekitar 15.000 tahun.
Kerangka-kerangaka itu ditemukan dekat dengan tempat di mana menara kontrol masa depan bandara akan dibangun. Ekskavator INAH telah bekerja di lokasi itu - sekitar 50 kilometer - sejak April tahun lalu, mencari sisa-sisa hewan dari zaman Pleistosen.
Tim melaporkan pada bulan Desember bahwa mereka telah menemukan tulang-tulang hewan yang jauh lebih kecil di Pangkalan Udara Santa Lucia lama, sebuah bandara militer yang dikonversi untuk penggunaan sipil.
Daerah itu sebelumnya tenggelam di bawah Danau Xaltocan, bagian dari Cekungan Meksiko dan titik fokus peradaban negara pra-Kolombia. Perangkap untuk berburu mammoth, yang diduga telah digali segera setelah danau mengering, ditemukan di lokasi itu tahun lalu.
Hampir semua kerangka raksasa dianggap milik spesies mammoth Kolombia.
Jenis fauna lain, termasuk bison, unta dan kuda juga ditemukan, serta tulang-tulang manusia yang terkubur di era pra-Hispanik dan berbagai artefak.
"Tantangan utama adalah bahwa kekayaan fauna dan peninggalan lebih besar dari yang kita pikirkan," ujar Pedro Francisco Sanchez Nava, koordinator antropologi nasional INAH kepada surat kabar Excelsiornew Mexico seperti dilansir dari DW, Jumat (22/5/2020).
INAH mengatakan penemuan itu tidak dimaksudkan untuk menghentikan pembangunan bandara, dan bahwa mereka memiliki dampak kecil pada pekerjaan pembangunan.
"Adalah kebohongan untuk mengatakan bahwa kami tidak memiliki pengaruh pada pekerjaan yang dilakukan, tetapi kami bekerja dalam koordinasi dengan mereka yang bertanggung jawab," jelas Sanchez Nava.
"Kami dapat melanjutkan dengan langkah kami sendiri tanpa memiliki terlalu banyak pengaruh pada waktu pekerjaan," tukasnya.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda