TV Iran Rilis Video Propaganda IRGC Meledakkan Gedung Capitol AS

Jum'at, 07 Mei 2021 - 00:00 WIB
“Saya yakin Iran dan AS tidak akan pernah berteman selama Republik Islam ini mempertahankan identitasnya. Masalah kami dengan Amerika tidak akan pernah terselesaikan," katanya.



Pemerintahan Joe Biden telah menerima kritik karena mempertimbangkan untuk mencabut sanksi terhadap Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Pada hari Minggu, Presiden Hassan Rouhani juga menyatakan bahwa AS telah kalah dalam "perang ekonomi" melawan Teheran, dengan mengatakan bahwa sanksi terhadap negara itu berada di "ambang pemusnahan".

Berita tentang video propaganda itu muncul di tengah negosiasi yang sedang berlangsung oleh lima negara penandatangan pakta nuklir Iran 2016—China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris—untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.

Seperti diketahui, AS—di bawah Presiden Donald Trump pada 2018—menarik diri dari kesepakatan nuklir era Barack Obama, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama atau JCPOA 2015.

Di bawah kesepakatan itu, Iran menerima manfaat ekonomi sebagai imbalan untuk mengekang program nuklirnya. Sejak penarikan AS dari kesepakatan itu, Iran telah mulai memperkaya uranium pada tingkat yang lebih tinggi.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More