Jenderal AS Wanti-wanti Penumpukan Senjata Nuklir China Diluar Prediksi
Jum'at, 30 April 2021 - 22:47 WIB
Pada tahun 2005, Kementerian Luar Negeri China merilis buku putih yang menggarisbawahi bahwa pemerintah Beijing tidak akan menjadi yang pertama menggunakan senjata (nuklir) kapan pun dan dalam keadaan apa pun, dan kebijakan "jangan gunakan pertama kali" ini tidak akan berubah.
China memicu kemarahan Washington ketika menolak untuk bergabung dalam pembicaraan antara AS dan Rusia tentang perpanjangan perjanjian pengurangan senjata nuklir New START pada tahun 2020.
Washington telah berusaha untuk memperluas kesepakatan itu menjadi kesepakatan tiga arah yang juga akan mencakup China.
Posisi China, bagaimanapun, adalah bahwa persenjataan hulu ledak nuklirnya hanyalah sebagian kecil dari persenjataan AS dan Rusia.
Perjanjian New START, yang mewajibkan Amerika Serikat dan Rusia untuk membagi separuh inventaris peluncur rudal nuklir strategis mereka, akan berakhir pada Februari 2021 dan telah diperpanjang hingga 5 Februari 2026.
China memicu kemarahan Washington ketika menolak untuk bergabung dalam pembicaraan antara AS dan Rusia tentang perpanjangan perjanjian pengurangan senjata nuklir New START pada tahun 2020.
Washington telah berusaha untuk memperluas kesepakatan itu menjadi kesepakatan tiga arah yang juga akan mencakup China.
Posisi China, bagaimanapun, adalah bahwa persenjataan hulu ledak nuklirnya hanyalah sebagian kecil dari persenjataan AS dan Rusia.
Perjanjian New START, yang mewajibkan Amerika Serikat dan Rusia untuk membagi separuh inventaris peluncur rudal nuklir strategis mereka, akan berakhir pada Februari 2021 dan telah diperpanjang hingga 5 Februari 2026.
(ian)
tulis komentar anda