Arab Saudi Masukkan Epos Hindu Ramayana dalam Kurikulum Sekolah Baru

Kamis, 29 April 2021 - 08:33 WIB
Ilustrasi epos Ramayana dan Mahabharata. Foto/youtube
RIYADH - Sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030, Kerajaan memperkenalkan epos Ramayana dan Mahabharata ke dalam kurikulum sekolah.

Tweet yang menjadi viral oleh Nouf Al-Marwaai, instruktur yoga Saudi pertama dan pendiri Arab Yoga Foundation, menyertakan tangkapan layar ujian studi sosial putranya dengan pertanyaan tentang Hindu dan Budha.

"Kurikulum dan # vision2030 Arab Saudi akan membantu menciptakan generasi yang hidup berdampingan, moderat & toleran. Tangkapan layar ujian sekolah putra saya hari ini di Ilmu Sosial mencakup konsep & sejarah Hindu, Budha, Ramayana, Karma, Mahabharata Dharma. Saya senang membantunya belajar," ujar dia.





Reformasi pendidikan dalam Visi 2030, yang juga mencakup pengajaran bahasa Inggris yang menjadi wajib, adalah bagian dari upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman mengurangi ketergantungan kerajaan pada pendapatan minyak dan untuk mendiversifikasi ekonominya.



Proyek ini juga bertujuan meningkatkan citra negara ultra-konservatif itu di luar negeri menjadi masyarakat yang lebih toleran dan moderat.



Menurut Hindustan Times, elemen penting lainnya dari budaya India seperti yoga dan Ayurveda (suatu bentuk pengobatan holistik) selain Ramayana dan Mahabharata juga akan ditambahkan ke silabus sekolah.

Awalnya ditulis dalam bahasa Sanskerta, Mahabharata dikatakan sebagai puisi terpanjang yang pernah ditulis.

Epos ini terkenal karena memasukkan Hinduisme yang paling banyak dibaca, yang dikenal sebagai Bhagavadgita. Bersama dengan Ramayana, ini merupakan bagian dari sejarah Hindu.

Bin Salman telah memberikan wawancara di televisi nasional membahas perkembangan dan pencapaian visi itu pada peringatan lima tahun Visi 2030 sejak diluncurkan pada 2016.

"Kami telah menyelesaikan banyak masalah di sektor ekonomi, termasuk sektor perumahan, dalam lima tahun terakhir sejak meluncurkan Visi 2030," ungkap dia.

"Persentase orang yang memiliki rumah sebelum Visi 2030 hanya 47%. Sekarang telah meningkat menjadi 60%. Pengangguran menurun. Sebelum Visi 2030, jumlahnya 14% dan sekarang turun menjadi 11% tahun ini," papar dia.

"Kami bertujuan mencapai tingkat pengangguran pada 2030 sebesar 7%," papar dia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More