Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Ini yang Perlu Diketahui

Minggu, 25 April 2021 - 09:28 WIB
Meski jumlah korban tewas masih diperdebatkan, ada sejumlah foto dari era itu yang mendokumentasikan pembunuhan massal. Beberapa menunjukkan tentara Ottoman berpose dengan kepala terpenggal, yang lain mereka berdiri di tengah tengkorak di tanah.

Korban dilaporkan meninggal dalam pembakaran massal dan tenggelam, disiksa, gas, racun, penyakit dan kelaparan. Anak-anak dilaporkan dimuat ke dalam perahu, dibawa ke laut dan dibuang ke laut. Pemerkosaan juga sering dilaporkan.

"Sebagian besar penduduk Armenia secara paksa dipindahkan dari Armenia dan Anatolia ke Suriah, di mana sebagian besar dikirim ke gurun untuk mati kehausan dan kelaparan," menurut situs web Institut Nasional Armenia.



Sejak saat itu tanggal 24 April dikenal sebagai Minggu Merahdan kemudian diperingati sebagai Hari Peringatan Genosida oleh orang-orang Armenia di seluruh dunia.

Pemerintah Turki sering mengajukan protes ketika pemerintah asing menggambarkan peristiwa tersebut, yang dimulai pada tahun 1915, dengan menggunakan kata "genosida". Mereka berpendapat bahwa itu adalah masa perang dan ada kerugian di kedua sisi.

Ankara juga menegaskan tidak ada upaya sistematis untuk menghancurkan rakyat.

Tercatat sejumlah negara dan lembaga telah mengakui peristiwa itu sebagai genosida. Armenia, Vatikan, Parlemen Eropa, Prancis, Jerman, Rusia, Kanada, Argentina, dan Amerika Serikat termasuk di antara lusinan negara dan badan lain yang secara resmi mengakui apa yang terjadi sebagai genosida. Inggris termasuk yang belum.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More