Telepon Erdogan, Biden Akan Akui Genosida Armenia oleh Kekaisaran Ottoman
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat bahwa dia bermaksud untuk mengakui pembantaian orang-orang Armenia tahun 1915 sebagai genosida.
Keputusan Biden itu diungkap sumber-sumber pemerintah AS yang mengetahui pembicaraan kedua pemimpin tersebut, sebagaimana dikutip Bloomberg, Sabtu (24/4/2021).
Pembantaian itu dilakukan pasukan Kekaisaran Ottoman yang pernah memerintah Turki.
Langkah Biden ini kemungkinan akan membebani hubungan AS-Turki yang sudah tegang.
Biden diperkirakan akan menggunakan kata "genosida" dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (24/4/2021) waktu Washington yang mengakui Hari Peringatan Genosida Armenia. Itu, jika terealisasi, untuk menepati janji dari kampanyenya saat pemilihan presiden AS.
Dia akan menjadi presiden pertama AS dalam 40 tahun terakhir yang secara terbuka menyatakan bahwa pembunuhan massal selama tahun-tahun terakhir Kekaisaran Ottoman adalah genosida.
Gedung Putih tidak menyebutkan masalah tersebut dalam sebuah pernyataan tentang panggilan telepon Biden dengan Erdogan. Itu merupakan percakapan telepon pertama sejak Biden menjabat presiden.
Gedung Putih hanya mengatakan bahwa Biden mengatakan kepada pemimpin Turki itu bahwa dia tertarik pada “hubungan bilateral yang konstruktif dengan area kerjasama yang diperluas dan manajemen perselisihan yang efektif."
Menurut Gedung Putih, Biden dan Putin setuju untuk bertemu selama KTT NATO di Brussel pada bulan Juni mendatang. Tetapi hubungan antara Washington dan Ankara telah memburuk karena keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia, yang menyebabkan pemerintahan Donald Trump menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sekutu NATO-nya tersebut.
Keputusan Biden itu diungkap sumber-sumber pemerintah AS yang mengetahui pembicaraan kedua pemimpin tersebut, sebagaimana dikutip Bloomberg, Sabtu (24/4/2021).
Pembantaian itu dilakukan pasukan Kekaisaran Ottoman yang pernah memerintah Turki.
Langkah Biden ini kemungkinan akan membebani hubungan AS-Turki yang sudah tegang.
Biden diperkirakan akan menggunakan kata "genosida" dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (24/4/2021) waktu Washington yang mengakui Hari Peringatan Genosida Armenia. Itu, jika terealisasi, untuk menepati janji dari kampanyenya saat pemilihan presiden AS.
Dia akan menjadi presiden pertama AS dalam 40 tahun terakhir yang secara terbuka menyatakan bahwa pembunuhan massal selama tahun-tahun terakhir Kekaisaran Ottoman adalah genosida.
Gedung Putih tidak menyebutkan masalah tersebut dalam sebuah pernyataan tentang panggilan telepon Biden dengan Erdogan. Itu merupakan percakapan telepon pertama sejak Biden menjabat presiden.
Gedung Putih hanya mengatakan bahwa Biden mengatakan kepada pemimpin Turki itu bahwa dia tertarik pada “hubungan bilateral yang konstruktif dengan area kerjasama yang diperluas dan manajemen perselisihan yang efektif."
Menurut Gedung Putih, Biden dan Putin setuju untuk bertemu selama KTT NATO di Brussel pada bulan Juni mendatang. Tetapi hubungan antara Washington dan Ankara telah memburuk karena keputusan Turki untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia, yang menyebabkan pemerintahan Donald Trump menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sekutu NATO-nya tersebut.