Insiden KRI Nanggala-402 dan Tragedi Kapal Selam Kursk yang Lebih Mengerikan
Sabtu, 24 April 2021 - 13:06 WIB
Ledakan yang menghancurkan Kursk kemungkinan besar disebabkan oleh penggunaan hidrogen peroksida sebagai propelan torpedo—bahan kimia yang sangat mudah menguap sehingga Angkatan Laut Kerajaan Inggris melarang penggunaannya beberapa dekade sebelumnya.
Ledakan di ruang torpedo depan menewaskan hampir semua awak seketika, tetapi 23 pelaut menemukan perlindungan di kompartemen terakhir. Namun, baterai kapal selam mini Rusia yang dikirim untuk menyelamatkan mereka tidak cukup lama untuk operasi penyelamatan berkelanjutan.
Dengan waktu yang hampir habis, para pemimpin militer Rusia merahasiakan insiden tersebut, dan hanya menerima bantuan asing beberapa hari kemudian.
Moore yakin peluang menyelamatkan para pelaut yang terperangkap diminimalkan oleh Rusia yang menunggu begitu lama untuk menerima bantuan.
"Ini benar-benar kasus kelumpuhan politik," kata Moore pada Siegel.
Ledakan di ruang torpedo depan menewaskan hampir semua awak seketika, tetapi 23 pelaut menemukan perlindungan di kompartemen terakhir. Namun, baterai kapal selam mini Rusia yang dikirim untuk menyelamatkan mereka tidak cukup lama untuk operasi penyelamatan berkelanjutan.
Dengan waktu yang hampir habis, para pemimpin militer Rusia merahasiakan insiden tersebut, dan hanya menerima bantuan asing beberapa hari kemudian.
Moore yakin peluang menyelamatkan para pelaut yang terperangkap diminimalkan oleh Rusia yang menunggu begitu lama untuk menerima bantuan.
"Ini benar-benar kasus kelumpuhan politik," kata Moore pada Siegel.
(min)
tulis komentar anda