36,2 Kg Peledak Digunakan untuk Pesta Gender Reveal Picu 'Gempa' Lokal
Jum'at, 23 April 2021 - 21:31 WIB
WASHINGTON - Pesta gender reveal atau pengungkapan jenis kelamin jabang bayi di New Hampshire memicu "gempa" lokal setelah para pesertanya meledakkan sejumlah bahan peledak yang menyebabkan daerah sekitarnya berguncang hebat. Insiden itu juga memicu serangkaian lelucon di jagad media sosial.
Beberapa warga Kingston mengatakan mereka menduga telah terjadi gempa setelah merasakan tanah begertar pada Selasa malam, yang menyebabkan kerusakan pada properti mereka. Namun yang sebenarnya terjadi adalah 36,2 Kg Tannerite, bahan peledak yang dijual bebas yang digunakan untuk latihan senjata api, yang telah diledakkan di tambang terdekat sebagai bagian dari perayaan pesta gender reveal.
Tannerite adalah nama zat kimia yang terdiri atas amonium nitrat dan bubuk aluminium. Campuran kedua bahan ini akan meledak apabila terkena peluru berkecepatan tinggi. Daya hancur tannerite sangat tinggi.
Beruntung tidak ada korban cedera yang dilaporkan akibat kejadian itu. Tapi warga tampaknya tidak senang atas gangguan yang keras itu.
"Kami mendengar ledakan dahsyat ini," kata seorang warga setempat kepada media, menambahkan bahwa ledakan yang mengguncang bumi menjatuhkan foto dari dinding mereka seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (23/4/2021).
Orang lain yang tinggal di lingkungan itu mengatakan bahwa dia mendengar "ledakan" yang sangat keras yang mengguncang seluruh beranda rumahnya dan menyebabkan retakan pada fondasi rumahnya.
Ledakan besar itu juga terekam kamera bel pintu yang dipasang di rumah terdekat. Tanah terlihat berguncang setelah ledakan.
Para pelaku yang membeli dan meledakkan Tennerite menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang. Kepada polisi bahwa mereka mengatakan mengira tambang itu akan menjadi tempat yang aman untuk memicu ledakan. Penegak hukum mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan mereka masih menentukan potensi dakwaan.
Pesta gender reveal yang melibatkan penggunaan bahan peledak ini memicu kehebohan di media sosial. Banyak pengguna Twitter tidak bisa menahan godaan untuk melontarkan lelucon tentang kegemaran orang Amerika terhadap kembang api.
Yang lain menyerukan diakhirinya mode pesta gender reveal dan mengatakan bahwa calon orang tua di balik ledakan besar itu jelas terlalu tidak bertanggung jawab untuk membesarkan anak-anak.
Di masa lalu, perayaan serupa berakhir dengan tragedi. Seorang calon ayah di New York terbunuh pada bulan Februari lalu ketika perangkat yang dia buat untuk pesta gender reveal meledak. Dalam insiden terkenal lainnya tahun lalu, perangkat yang digunakan sebagai bagian dari pesta yang sama memicu kebakaran yang menyebabkan ribuan hektar lahan terbakar di California Selatan.
Beberapa warga Kingston mengatakan mereka menduga telah terjadi gempa setelah merasakan tanah begertar pada Selasa malam, yang menyebabkan kerusakan pada properti mereka. Namun yang sebenarnya terjadi adalah 36,2 Kg Tannerite, bahan peledak yang dijual bebas yang digunakan untuk latihan senjata api, yang telah diledakkan di tambang terdekat sebagai bagian dari perayaan pesta gender reveal.
Tannerite adalah nama zat kimia yang terdiri atas amonium nitrat dan bubuk aluminium. Campuran kedua bahan ini akan meledak apabila terkena peluru berkecepatan tinggi. Daya hancur tannerite sangat tinggi.
Beruntung tidak ada korban cedera yang dilaporkan akibat kejadian itu. Tapi warga tampaknya tidak senang atas gangguan yang keras itu.
"Kami mendengar ledakan dahsyat ini," kata seorang warga setempat kepada media, menambahkan bahwa ledakan yang mengguncang bumi menjatuhkan foto dari dinding mereka seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (23/4/2021).
Orang lain yang tinggal di lingkungan itu mengatakan bahwa dia mendengar "ledakan" yang sangat keras yang mengguncang seluruh beranda rumahnya dan menyebabkan retakan pada fondasi rumahnya.
Ledakan besar itu juga terekam kamera bel pintu yang dipasang di rumah terdekat. Tanah terlihat berguncang setelah ledakan.
Para pelaku yang membeli dan meledakkan Tennerite menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang. Kepada polisi bahwa mereka mengatakan mengira tambang itu akan menjadi tempat yang aman untuk memicu ledakan. Penegak hukum mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan mereka masih menentukan potensi dakwaan.
Pesta gender reveal yang melibatkan penggunaan bahan peledak ini memicu kehebohan di media sosial. Banyak pengguna Twitter tidak bisa menahan godaan untuk melontarkan lelucon tentang kegemaran orang Amerika terhadap kembang api.
Yang lain menyerukan diakhirinya mode pesta gender reveal dan mengatakan bahwa calon orang tua di balik ledakan besar itu jelas terlalu tidak bertanggung jawab untuk membesarkan anak-anak.
Di masa lalu, perayaan serupa berakhir dengan tragedi. Seorang calon ayah di New York terbunuh pada bulan Februari lalu ketika perangkat yang dia buat untuk pesta gender reveal meledak. Dalam insiden terkenal lainnya tahun lalu, perangkat yang digunakan sebagai bagian dari pesta yang sama memicu kebakaran yang menyebabkan ribuan hektar lahan terbakar di California Selatan.
(ian)
tulis komentar anda