Klaim Media Iran soal Markas Mossad Diserang Dianggap Bualan
Kamis, 15 April 2021 - 14:44 WIB
ERBIL - Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) di Irak merilis pernyataan resmi yang menyangkal laporan sejumlah media Iran yang menyebut markas Mossad Israel di Irak utara diserang. Pemerintah wilayah otonomi itu menganggap laporan itu bualan semata.
Beberapa media Iran kemarin juga mengeklaim beberapa agen badan intelijen Israel tewas dalam serangan oleh "pasukan tak dikenal" di Irak utara.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa laporan berita tentang serangan terhadap fasilitas intelijen Israel di wilayah tersebut adalah palsu," bunyi pernyataan KRG.
KRG menambahkan bahwa tidak ada pangkalan Mossad—badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri—di Wilayah Kurdistan Irak.
Laporan itu, yang pertama kali muncul di Sabereen News—media yang berafiliasi dengan milisi Irak pro-Iran—mengeklaim bahwa serangan itu telah menyebabkan sejumlah orang Israel tewas dan terluka.
Sumber keamanan yang dikutip dalam laporan itu tidak memberikan rincian apapun tentang serangan itu, sehingga meningkatkan keraguan yang meluas tentang kebenaran dari laporan tersebut.
Media Israel, The Jerusalem Post, melansir laporan tandingan yang menyatakan tak ada serangan di wilayah Irak utara kemarin. Media itu juga mengonfirmasi bahwa tidak ada agen intelijen Israel yang tewas di Irak.
Seorang jurnalis senior Kurdi mengatakan kepada The Times of Israel, Kamis (15/4/2021) bahwa media yang pertama kali melaporkan serangan itu tidak dapat dipercaya.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak mengomentari laporan tersebut.
Laporan tersebut muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dengan Iran, termasuk di perseteruan di laut. Dalam serangan ketiga dalam beberapa bulan, MV Hyperion Ray—kapal perusahaan Israel yang berlayar di bawah bendera Bahama—dilaporkan terkena tembakan rudal pada hari Selasa di dekat Fujairah di pantai Teluk Oman.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi para pejabat di Israel percaya bahwa Iran adalah pelakunya.
Beberapa media Iran kemarin juga mengeklaim beberapa agen badan intelijen Israel tewas dalam serangan oleh "pasukan tak dikenal" di Irak utara.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa laporan berita tentang serangan terhadap fasilitas intelijen Israel di wilayah tersebut adalah palsu," bunyi pernyataan KRG.
KRG menambahkan bahwa tidak ada pangkalan Mossad—badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri—di Wilayah Kurdistan Irak.
Laporan itu, yang pertama kali muncul di Sabereen News—media yang berafiliasi dengan milisi Irak pro-Iran—mengeklaim bahwa serangan itu telah menyebabkan sejumlah orang Israel tewas dan terluka.
Sumber keamanan yang dikutip dalam laporan itu tidak memberikan rincian apapun tentang serangan itu, sehingga meningkatkan keraguan yang meluas tentang kebenaran dari laporan tersebut.
Media Israel, The Jerusalem Post, melansir laporan tandingan yang menyatakan tak ada serangan di wilayah Irak utara kemarin. Media itu juga mengonfirmasi bahwa tidak ada agen intelijen Israel yang tewas di Irak.
Seorang jurnalis senior Kurdi mengatakan kepada The Times of Israel, Kamis (15/4/2021) bahwa media yang pertama kali melaporkan serangan itu tidak dapat dipercaya.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak mengomentari laporan tersebut.
Laporan tersebut muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dengan Iran, termasuk di perseteruan di laut. Dalam serangan ketiga dalam beberapa bulan, MV Hyperion Ray—kapal perusahaan Israel yang berlayar di bawah bendera Bahama—dilaporkan terkena tembakan rudal pada hari Selasa di dekat Fujairah di pantai Teluk Oman.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi para pejabat di Israel percaya bahwa Iran adalah pelakunya.
(min)
tulis komentar anda