Sejumlah Media Iran Klaim Markas Mossad di Irak Diserang
loading...
A
A
A
TEHERAN - Sejumlah media Iran mengeklaim bahwa sebuah rumah persembunyian di Irak utara yang dijadikan markas badan intelijen Israel , Mossad , telah diserang.
Laporan yang belum dikonfirmasi oleh sumber resmi mana pun itu diterbitkan kantor berita Fars, Al-Alam News, dan Press TV, Rabu (14/4/2021).
Laporan mereka diduga berasal dari sumber berita bernama Sabreen yang menyebarkan laporannya via Telegram. Sabreen dalam laporannya mengutip "sumber keamanan" tanpa nama.
"Target pasukan perlawanan tak dikenal (adalah) rumah persembunyian Mossad di Irak utara," tulis Sabereen pada Rabu pagi. "Beberapa mata-mata Israel terbunuh," lanjut laporan pendek media itu sembari berjanji untuk segera membagikan foto operasi tersebut.
Laporan itu tidak menyebutkan kota tempat rumah persembunyian Mossad berada, dan hanya mengidentifikasi sumbernya sebagai pengumuman dari "sumber keamanan".
Menurut Iran Press News Agency, Sabereen adalah outlet berita yang terhubung dengan Harakat Hezbollah al-Nujaba—kelompok milisi Syiah di Irak.
Sementara itu, The Jerusalem Post yang berbasis di Israel, telah menerbitkan sebuah laporan pembanding yang mengutip empat "sumber berpengetahuan", yang semuanya mengatakan tidak ada laporan tentang serangan di Irak utara.
Perang informasi dari media kedua negara itu terjadi di tengah memanasnya ketegangan antara Tel Aviv dan Teheran.
Pada Minggu dini hari fasilitas nuklir Natanz Iran diguncang ledakan yang memicu pemadaman listrik di fasilitas tersebut. Para pejabat Teheran menuduh rezim Zionis melakukan sabotase di fasilitas pengayaan uranium itu.
Sehari sesudahnya, kapal kargo milik perusahaan Israel diserang rudal di lepas pantai Uni Emirat Arab. Para pejabat Tel Aviv menuduh Iran sebagai pelakunya.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Laporan yang belum dikonfirmasi oleh sumber resmi mana pun itu diterbitkan kantor berita Fars, Al-Alam News, dan Press TV, Rabu (14/4/2021).
Laporan mereka diduga berasal dari sumber berita bernama Sabreen yang menyebarkan laporannya via Telegram. Sabreen dalam laporannya mengutip "sumber keamanan" tanpa nama.
"Target pasukan perlawanan tak dikenal (adalah) rumah persembunyian Mossad di Irak utara," tulis Sabereen pada Rabu pagi. "Beberapa mata-mata Israel terbunuh," lanjut laporan pendek media itu sembari berjanji untuk segera membagikan foto operasi tersebut.
Laporan itu tidak menyebutkan kota tempat rumah persembunyian Mossad berada, dan hanya mengidentifikasi sumbernya sebagai pengumuman dari "sumber keamanan".
Menurut Iran Press News Agency, Sabereen adalah outlet berita yang terhubung dengan Harakat Hezbollah al-Nujaba—kelompok milisi Syiah di Irak.
Sementara itu, The Jerusalem Post yang berbasis di Israel, telah menerbitkan sebuah laporan pembanding yang mengutip empat "sumber berpengetahuan", yang semuanya mengatakan tidak ada laporan tentang serangan di Irak utara.
Perang informasi dari media kedua negara itu terjadi di tengah memanasnya ketegangan antara Tel Aviv dan Teheran.
Pada Minggu dini hari fasilitas nuklir Natanz Iran diguncang ledakan yang memicu pemadaman listrik di fasilitas tersebut. Para pejabat Teheran menuduh rezim Zionis melakukan sabotase di fasilitas pengayaan uranium itu.
Sehari sesudahnya, kapal kargo milik perusahaan Israel diserang rudal di lepas pantai Uni Emirat Arab. Para pejabat Tel Aviv menuduh Iran sebagai pelakunya.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)