PBB Tagih Bukti Putri Latifa Masih Hidup kepada UEA
Minggu, 11 April 2021 - 15:37 WIB
JENEWA - PBB mengatakan Uni Emirat Arab (UEA) belum membuktikan bahwa putri penguasa Dubai, Putri Latifa binti Mohammed al-Maktoum , masih hidup.
Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) mengatakan pihaknya telah meminta UEA untuk memberikan "bukti kehidupan" untuk sang Putri, tetapi belum menerimanya.
"Kami belum mendapatkan bukti kehidupan, dan kami menginginkannya. Salah satu bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa dia masih hidup. Dan perhatian pertama kami kepada kami adalah memastikannya," kata juru bicara Marta Hurtado dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Swiss.
"Kami mencoba mengatur pertemuan antara pejabat senior, dengan duta besar baru UEA untuk PBB di Jenewa. Pada prinsipnya, misi telah menerima permintaan ini, tetapi kami belum memiliki tanggal pasti," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (11/4/2021).
Hurtado mengatakan bahwa OHCHR akan secara ideal bertemu dengan Putri Latifa dan berbicara dengannya sendirian untuk memeriksa semua aspek situasinya.
“Itu yang akan kami sampaikan dalam pertemuan ini, jika itu terjadi,” imbuhnya.
Ditanya mengapa pertemuan seperti itu belum terjadi meskipun ada seruan berulang kali dari OHCHR, Hurtado menjawab pertanyaan itu harus diajukan ke otoritas UEA.
Hurtado juga mengatakan kantornya akan mengangkat kasus saudara perempuan Latifa, Sheikha Shamsa, untuk menanyakan keberadaan mereka.
Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) mengatakan pihaknya telah meminta UEA untuk memberikan "bukti kehidupan" untuk sang Putri, tetapi belum menerimanya.
"Kami belum mendapatkan bukti kehidupan, dan kami menginginkannya. Salah satu bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa dia masih hidup. Dan perhatian pertama kami kepada kami adalah memastikannya," kata juru bicara Marta Hurtado dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Swiss.
"Kami mencoba mengatur pertemuan antara pejabat senior, dengan duta besar baru UEA untuk PBB di Jenewa. Pada prinsipnya, misi telah menerima permintaan ini, tetapi kami belum memiliki tanggal pasti," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (11/4/2021).
Hurtado mengatakan bahwa OHCHR akan secara ideal bertemu dengan Putri Latifa dan berbicara dengannya sendirian untuk memeriksa semua aspek situasinya.
“Itu yang akan kami sampaikan dalam pertemuan ini, jika itu terjadi,” imbuhnya.
Ditanya mengapa pertemuan seperti itu belum terjadi meskipun ada seruan berulang kali dari OHCHR, Hurtado menjawab pertanyaan itu harus diajukan ke otoritas UEA.
Hurtado juga mengatakan kantornya akan mengangkat kasus saudara perempuan Latifa, Sheikha Shamsa, untuk menanyakan keberadaan mereka.
tulis komentar anda