Erdogan Tuduh 104 Pensiunan Laksamana Turki Ingin Menggulingkannya
Selasa, 06 April 2021 - 08:39 WIB
Pemerintahan Erdogan dan beberapa pemimpin oposisi menggambarkan pernyataan bersama ratusan pensiunan laksamana itu sebagai upaya untuk memulihkan pengawasan militer di negara itu.
Militer Turki telah menggulingkan pemerintah tiga kali sejak 1960, menekan pemerintah berakar Islam pertama di negara itu dari kekuasaannya pada 1997 dan pernah mengancam akan mengganggu pemilihan presiden yang disengketakan pada 2007.
Erdogan, sementara itu, menepis kekhawatiran yang diungkapkan oleh para pensiunan laksamana atas dampak proyek kanal raksasa pada masa depan perjanjian 1936, yang disebut Konvensi Montreux, yang mengatur Selat Bosphorus dan dimaksudkan untuk memastikan stabilitas di wilayah Laut Hitam.
Pernyataan bersama tersebut memperbarui diskusi publik tentang Kanal Istanbul, proyek mahal Erdogan untuk membangun selat baru yang membelah Istanbul sebagai rute alternatif termasuk untuk kapal perang.
"Proyek Kanal Istanbul akan mengurangi lalu lintas laut melalui Selat Bosporus sambil memberi Turki jalur alternatif di bawah kedaulatannya," kata Erdogan.
“Saat ini kami tidak memiliki tujuan atau niat untuk keluar dari Konvensi Montreux. Tetapi jika kebutuhan ini muncul di masa depan, kami tidak ragu untuk meninjau setiap konvensi untuk menjadikan negara kami lebih baik."
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Militer Turki telah menggulingkan pemerintah tiga kali sejak 1960, menekan pemerintah berakar Islam pertama di negara itu dari kekuasaannya pada 1997 dan pernah mengancam akan mengganggu pemilihan presiden yang disengketakan pada 2007.
Erdogan, sementara itu, menepis kekhawatiran yang diungkapkan oleh para pensiunan laksamana atas dampak proyek kanal raksasa pada masa depan perjanjian 1936, yang disebut Konvensi Montreux, yang mengatur Selat Bosphorus dan dimaksudkan untuk memastikan stabilitas di wilayah Laut Hitam.
Baca Juga
Pernyataan bersama tersebut memperbarui diskusi publik tentang Kanal Istanbul, proyek mahal Erdogan untuk membangun selat baru yang membelah Istanbul sebagai rute alternatif termasuk untuk kapal perang.
"Proyek Kanal Istanbul akan mengurangi lalu lintas laut melalui Selat Bosporus sambil memberi Turki jalur alternatif di bawah kedaulatannya," kata Erdogan.
“Saat ini kami tidak memiliki tujuan atau niat untuk keluar dari Konvensi Montreux. Tetapi jika kebutuhan ini muncul di masa depan, kami tidak ragu untuk meninjau setiap konvensi untuk menjadikan negara kami lebih baik."
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(min)
tulis komentar anda