Inilah Pangeran Hamzah yang Dituduh Perencana Kudeta Kerajaan Yordania

Senin, 05 April 2021 - 08:30 WIB
Amerika Serikat, yang bersekutu dengan Yordania dalam kampanyenya melawan kelompok ISIS menggambarkan Raja Abdullah II sebagai mitra kunci yang mendapat dukungan penuh.

Inggris juga mendukung Raja Abdullah II. "Kerajaan Yordania Hashemite adalah mitra yang sangat berharga bagi Inggris," kata James Cleverly, menteri untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Ada Apa di Balik Gonjang-ganjing Ini?

Ketegangan di dalam rumah tangga kerajaan telah terlihat selama beberapa waktu, demikian laporan jurnalis Yordania Rana Sweis kepada BBC.

"Mantan putra mahkota juga dipandang populer. Dia sangat mirip dengan ayahnya, Raja Hussein, dan dia juga sangat populer di kalangan suku-suku setempat," katanya.

Anggota lain dari keluarga kerajaan mengomentari perselisihan itu di Twitter pada Minggu malam, menyerang Ratu Noor dan menyatakan bahwa itu adalah perselisihan tentang hak suksesi.

"Ambisi Ratu Noor dan putra-putranya yang tampaknya buta adalah delusi, sia-sia, tidak layak, dan merasa berhak palsu. Mereka semua harus tahu lebih baik. Seperti akta suksesi konstitusi, ayah hingga putra sulung, berpengalaman dengan catatan dinas tak terputus," tulis akun Twitter @FiryalOfJordan pada 4 April 2021.

Tetapi beberapa komentator mengatakan kritik Pangeran Hamzah terhadap korupsi di kerajaan menyentuh hati banyak orang di negara itu.

"Apa yang dikatakan Pangeran Hamzah berulang kali terdengar di rumah-rumah setiap orang Yordania," kata Ahmad Hasan al Zoubi, seorang kolumnis terkemuka.

Yordania memiliki sedikit sumber daya alam dan ekonominya terpukul parah oleh pandemi COVID-19. Kerajaan itu juga telah menyerap gelombang pengungsi dari perang saudara di negara tetangga; Suriah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More