Inilah Pangeran Hamzah yang Dituduh Perencana Kudeta Kerajaan Yordania
Senin, 05 April 2021 - 08:30 WIB
AMMAN - Pangeran Hamzah bin Hussein telah ditangkap oleh pasukan Kerajaan Yordania dan berstatus sebagai tahanan rumah. Mantan putra mahkota tersebut dituduh merencanakan kudeta dengan berusaha memobilisasi para pemimpin suku untuk melawan pemerintah.
"Pangeran Hamzah bin Hussein bekerja dengan entitas asing untuk mengguncang negara," kata Wakil Perdana Menteri Ayman Safadi.
Pangeran yang ditangkap itu sebelumnya merilis dua video ke BBC, mengeklaim bahwa dia ditahan di bawah tahanan rumah.
Dia membantah konspirasi, tetapi menuduh para pemimpin Yordania melakukan korupsi dan ketidakmampuan mengurus negara.
Sebanyak 16 orang, termasuk mantan penasihat Raja Abdullah II dan anggota keluarga kerajaan lainnya, ditangkap pada Sabtu karena diduga mengancam keamanan negara.
Dalam videonya, Pangeran Hamzah—saudara tiri Raja Abdullah II, mengatakan dia telah diberitahu bahwa dia tidak dapat keluar atau berkomunikasi dengan orang-orang.
Langkah tersebut diduga menyusul kunjungan Pangeran Hamzah ke para pemimpin suku, di mana dia dikatakan telah mengumpulkan beberapa dukungan.
Ibunya, Ratu Noor yang kelahiran Amerika Serikat (AS), mengatakan dia berdoa untuk putranya, yang dia sebut sebagai korban tak bersalah dari "fitnah jahat".
"Pangeran Hamzah bin Hussein bekerja dengan entitas asing untuk mengguncang negara," kata Wakil Perdana Menteri Ayman Safadi.
Baca Juga
Pangeran yang ditangkap itu sebelumnya merilis dua video ke BBC, mengeklaim bahwa dia ditahan di bawah tahanan rumah.
Dia membantah konspirasi, tetapi menuduh para pemimpin Yordania melakukan korupsi dan ketidakmampuan mengurus negara.
Sebanyak 16 orang, termasuk mantan penasihat Raja Abdullah II dan anggota keluarga kerajaan lainnya, ditangkap pada Sabtu karena diduga mengancam keamanan negara.
Dalam videonya, Pangeran Hamzah—saudara tiri Raja Abdullah II, mengatakan dia telah diberitahu bahwa dia tidak dapat keluar atau berkomunikasi dengan orang-orang.
Langkah tersebut diduga menyusul kunjungan Pangeran Hamzah ke para pemimpin suku, di mana dia dikatakan telah mengumpulkan beberapa dukungan.
Ibunya, Ratu Noor yang kelahiran Amerika Serikat (AS), mengatakan dia berdoa untuk putranya, yang dia sebut sebagai korban tak bersalah dari "fitnah jahat".
Lihat Juga :
tulis komentar anda