Disebut Pembunuh Oleh Biden, Putin Dibela Erdogan
Sabtu, 20 Maret 2021 - 01:50 WIB
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan ikut nimbrung dalam perang kata-kata antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Erdogan pernyataan Biden yang menyebut Putin pembunuh tidak dapat diterima dan bukan sesuatu yang bisa dicerna.
"Komentar Biden tentang Putin tidak cocok untuk seorang kepala negara," kata presiden Turki itu kepada wartawan setelah salat Jumat di Istanbul seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (20/3/2021).
Dalam kesempatan itu, Erdogan memuji Putin karena memberikan tanggapan yang "cerdas" dan "berkelas".
Komentar Erdogan mencerminkan mantra ketegangan baru yang telah memasuki hubungan Ankara dengan Washington sejak Biden menggantikan Donald Trump di Gedung Putih pada Januari lalu.
Erdogan masih menunggu panggilan telepon dari Biden, yang pemerintahannya menyoroti catatan hak asasi manusia Turki yang memburuk.
Hubungan Turki-AS juga terhambat oleh pembelian sistem pertahanan udara S-400 oleh Ankara dari Moskow, yang menurut Washington mengancam pertahanan NATO.
Biden juga dikenang di Ankara karena menyebut Erdogan sebagai "otokrat" dalam sebuah wawancara pada akhir 2019.
Sementara terlepas dari perbedaan mereka di Suriah, Erdogan menyebut Putin sebagai "teman dan mitra strategis".
Sebelumnya dalam wawancara dengan ABC News, Biden ditanya apakah menurutnya Putin adalah "pembunuh".
"Ya," jawab Biden, yang segera memicu krisis terbesar antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun.
Putin pun menanggapi pernyataan Biden dengan menggunakan frasa Rusia yang diterjemahkan secara kasar "dibutuhkan seseorang untuk mengetahui yang lain. Ia pun berharap Biden selalu sehat.
"Saya mengatakan ini tanpa ironi, bukan sebagai lelucon," kata Putin.
Belakangan, Putin menantang Biden untuk berdebat secara live dalam beberapa hari mendatang. Perang melawan pandemi, resolusi konflik regional, dan masalah stabilitas strategis sebagai topik yang mungkin, mencatat bahwa dia akan siap untuk berbicara dengan Biden pada hari Jumat atau Senin dalam obrolan "terbuka".
"Saya ingin menyarankan kepada Presiden Biden agar kita melanjutkan diskusi kita, tetapi dengan syarat kita benar-benar melakukannya secara langsung, tanpa penundaan, langsung dalam diskusi terbuka dan langsung," kata Putin kepada saluran TV 24 Rusia.
"Komentar Biden tentang Putin tidak cocok untuk seorang kepala negara," kata presiden Turki itu kepada wartawan setelah salat Jumat di Istanbul seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (20/3/2021).
Dalam kesempatan itu, Erdogan memuji Putin karena memberikan tanggapan yang "cerdas" dan "berkelas".
Komentar Erdogan mencerminkan mantra ketegangan baru yang telah memasuki hubungan Ankara dengan Washington sejak Biden menggantikan Donald Trump di Gedung Putih pada Januari lalu.
Erdogan masih menunggu panggilan telepon dari Biden, yang pemerintahannya menyoroti catatan hak asasi manusia Turki yang memburuk.
Hubungan Turki-AS juga terhambat oleh pembelian sistem pertahanan udara S-400 oleh Ankara dari Moskow, yang menurut Washington mengancam pertahanan NATO.
Biden juga dikenang di Ankara karena menyebut Erdogan sebagai "otokrat" dalam sebuah wawancara pada akhir 2019.
Sementara terlepas dari perbedaan mereka di Suriah, Erdogan menyebut Putin sebagai "teman dan mitra strategis".
Sebelumnya dalam wawancara dengan ABC News, Biden ditanya apakah menurutnya Putin adalah "pembunuh".
"Ya," jawab Biden, yang segera memicu krisis terbesar antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun.
Putin pun menanggapi pernyataan Biden dengan menggunakan frasa Rusia yang diterjemahkan secara kasar "dibutuhkan seseorang untuk mengetahui yang lain. Ia pun berharap Biden selalu sehat.
"Saya mengatakan ini tanpa ironi, bukan sebagai lelucon," kata Putin.
Belakangan, Putin menantang Biden untuk berdebat secara live dalam beberapa hari mendatang. Perang melawan pandemi, resolusi konflik regional, dan masalah stabilitas strategis sebagai topik yang mungkin, mencatat bahwa dia akan siap untuk berbicara dengan Biden pada hari Jumat atau Senin dalam obrolan "terbuka".
"Saya ingin menyarankan kepada Presiden Biden agar kita melanjutkan diskusi kita, tetapi dengan syarat kita benar-benar melakukannya secara langsung, tanpa penundaan, langsung dalam diskusi terbuka dan langsung," kata Putin kepada saluran TV 24 Rusia.
(ian)
tulis komentar anda