Anjing Pelacak Thailand Dapat Mendeteksi COVID-19 Lewat Keringat
Kamis, 18 Maret 2021 - 03:03 WIB
“Anjing tidak perlu langsung mengendus orang, tetapi dapat menyaring sampel keringat, tugas yang seharusnya tidak sulit dilakukan di negara tropis seperti Thailand,” papar dia.
Cile, Finlandia, dan India adalah negara lain yang juga telah meluncurkan upaya mendapatkan anjing pelacak untuk mendeteksi virus corona.
Klinik dokter hewan Jerman mengatakan bulan lalu anjing pelacaknya mencapai akurasi deteksi virus 94% dalam air liur manusia.
“Langkah selanjutnya adalah kami akan menempatkan mereka di lapangan,” ujar Kaywalee.
“Di masa mendatang, ketika kami mengirim mereka ke bandara atau pelabuhan, di mana ada banyak penumpang, mereka akan lebih cepat dan lebih tepat dalam mendeteksi virus daripada pemeriksaan suhu,” papar dia.
Thailand relatif berhasil dalam mengendalikan virus, dengan gelombang infeksi baru dalam dua bulan pertama tahun ini sekarang mereda, setelah mencatat 88 kematian.
Negara Asia Tenggara itu juga telah mulai memvaksinasi petugas kesehatan garis depan dan berharap menemukan cara agar para turis kembali datang dalam jumlah lebih besar setelah ekonomi yang bergantung pada pariwisata terpukul oleh pandemi.
Cile, Finlandia, dan India adalah negara lain yang juga telah meluncurkan upaya mendapatkan anjing pelacak untuk mendeteksi virus corona.
Klinik dokter hewan Jerman mengatakan bulan lalu anjing pelacaknya mencapai akurasi deteksi virus 94% dalam air liur manusia.
“Langkah selanjutnya adalah kami akan menempatkan mereka di lapangan,” ujar Kaywalee.
“Di masa mendatang, ketika kami mengirim mereka ke bandara atau pelabuhan, di mana ada banyak penumpang, mereka akan lebih cepat dan lebih tepat dalam mendeteksi virus daripada pemeriksaan suhu,” papar dia.
Thailand relatif berhasil dalam mengendalikan virus, dengan gelombang infeksi baru dalam dua bulan pertama tahun ini sekarang mereda, setelah mencatat 88 kematian.
Negara Asia Tenggara itu juga telah mulai memvaksinasi petugas kesehatan garis depan dan berharap menemukan cara agar para turis kembali datang dalam jumlah lebih besar setelah ekonomi yang bergantung pada pariwisata terpukul oleh pandemi.
(sya)
tulis komentar anda