Cerita Hoaks Siswi yang Berujung Pemenggalan Guru Prancis Samuel Paty
Kamis, 11 Maret 2021 - 17:15 WIB
Z telah mengaku kepada hakim pengadilan anti-teror bahwa dia sebenarnya tidak berada di kelas ketika Paty mempertontonkan kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan majalah satire Charlie Hebdo.
"Dia berbohong karena merasa terjebak dalam spiral karena teman-teman sekelasnya memintanya menjadi juru bicara," kata pengacaranya, Mbeko Tabula, kepada Agence France-Presse.
"Dia tidak akan berani mengakui kepada Ayahnya alasan sebenarnya dia dikeluarkan sesaat sebelum tragedi itu, yang sebenarnya terkait dengan perilakunya yang buruk," tulis Le Parisien.
Gadis itu dituduh memfitnah dan Ayahnya ditangkap karena "terlibat dalampembunuhan teroris”.
Sebelum membuat pengakuan yang sebenarnya, Z tetap berpegang pada cerita palsunya sampai polisi memberi tahu dia bahwa beberapa teman sekelasnya telah mengkonfirmasi bahwa dia tidak hadir untuk pelajaran dan bahwa Paty tidak menginstruksikan siswa Muslim untuk meninggalkan kelas seperti yang dia klaim.
Para penyelidik dilaporkan mengatakan Z menderita "kompleks rendah diri" dan mengabdi pada Ayahnya.
Pengacara Mbeko Tabula menegaskan tragedi itu tidak boleh jatuh di pundak kliennya yang baru berumur 13 tahun.
"Itu adalah perilaku Ayah yang berlebihan, membuat dan mem-posting video yang memberatkan profesor [Paty], yang menyebabkan spiral ini," kata Tabula kepada Parisien. "Klien saya berbohong, tetapi meskipun itu benar, reaksi Ayahnya masih tidak proporsional."
Chnina, yang sedang diselidiki karena "terlibat dalam pembunuhan teroris", mengatakan kepada polisi bahwa dia telah "bodoh, bodoh".
Lihat Juga :
tulis komentar anda