Berlutut Hadang Polisi Myanmar, Biarawati: Tembak Aku Saja
Selasa, 09 Maret 2021 - 20:41 WIB
YANGON - Aksi heroik diperlihatkan seorang biarawati di tengah keberingasan pasukan keamanan junta Myanmar terhadap para demonstran anti kudeta. Berlutut di depan mereka, Suster Ann Rose Nu Tawng memohon kepada sekelompok petugas polisi bersenjata lengkap untuk menyelamatkan "anak-anak" dan mengambil nyawanya sebagai gantinya.
Foto biarawati Katolik dengan pakaian putih sederhanadantangan terentang, memohon kepada pasukan militer Myanmar itu pun langsung viral dan menuai pujian di negara mayoritas Buddha itu.
"Saya berlutut ... memohon kepada mereka (tentara) untuk tidak menembak dan menyiksa anak-anak, tetapi untuk menembak dan membunuh saya," kata Suster Ann kepada AFP seperti dikutip dari CBS News, Selasa (9/3/2021).
Aksi heroik Suster Ann Rose Nu Tawng itu terjadi di kota Myitkyina pada hari Senin kemarin. Kala itu para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Myitkyina, Ibu Kota negara bagian Kachin, mengenakan helm bangunan dan membawa perisai buatan sendiri.
Saat polisi mulai berkumpul di sekitar mereka, Suster Ann Rose Nu Tawng dan dua biarawati lainnya memohon agar mereka pergi.
"Polisi mengejar untuk menangkap mereka dan saya mengkhawatirkan anak-anak," katanya. Pada saat itulah biarawati berusia 45 tahun itu berlutut.
Beberapa saat kemudian, saat dia memohon untuk menahan diri, polisi mulai menembaki kerumunan pengunjuk rasa di belakangnya.
"Anak-anak panik dan lari ke depan...Saya tidak bisa berbuat apa-apa tetapi saya berdoa agar Tuhan menyelamatkan dan membantu anak-anak," katanya.
Foto biarawati Katolik dengan pakaian putih sederhanadantangan terentang, memohon kepada pasukan militer Myanmar itu pun langsung viral dan menuai pujian di negara mayoritas Buddha itu.
"Saya berlutut ... memohon kepada mereka (tentara) untuk tidak menembak dan menyiksa anak-anak, tetapi untuk menembak dan membunuh saya," kata Suster Ann kepada AFP seperti dikutip dari CBS News, Selasa (9/3/2021).
Aksi heroik Suster Ann Rose Nu Tawng itu terjadi di kota Myitkyina pada hari Senin kemarin. Kala itu para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Myitkyina, Ibu Kota negara bagian Kachin, mengenakan helm bangunan dan membawa perisai buatan sendiri.
Saat polisi mulai berkumpul di sekitar mereka, Suster Ann Rose Nu Tawng dan dua biarawati lainnya memohon agar mereka pergi.
"Polisi mengejar untuk menangkap mereka dan saya mengkhawatirkan anak-anak," katanya. Pada saat itulah biarawati berusia 45 tahun itu berlutut.
Beberapa saat kemudian, saat dia memohon untuk menahan diri, polisi mulai menembaki kerumunan pengunjuk rasa di belakangnya.
"Anak-anak panik dan lari ke depan...Saya tidak bisa berbuat apa-apa tetapi saya berdoa agar Tuhan menyelamatkan dan membantu anak-anak," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda