UE Blokir Ekspor Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Australia

Jum'at, 05 Maret 2021 - 03:23 WIB
Uni Eropa blokir ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Australia. Foto/Ilustrasi
BRUSSELS - Komisi Eropa dan Italia telah memblokir pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca yang ditujukan ke Australia setelah perusahaan farmasi tersebut tidak memenuhi komitmen kontrak Uni Eropa .

Ini adalah pertama kalinya Uni Eropa (UE) menerapkan mekanisme kontrol ekspor yang dibentuknya untuk memastikan produsen obat tersebut menghormati kontrak mereka.

Sebuah sumber mengatakan AstraZeneca dilaporkan telah meminta otorisasi dari pemerintah Italia untuk mengekspor sekitar 250.000 dosis dari pabrik Anagni, dekat Roma. Situs ini dimiliki oleh grup Amerika Serikat (AS) Catalent.



Italia dilaporkan menolak permintaan tersebut, dan Komisi Eropa mendukung keputusannya.

Menurut Associated Press, seorang pejabat Uni Eropa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengkonfirmasi pemblokiran vaksin tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Financial Times yang dinukil Deutsche Welle, Jumat (5/3/2021).

UE meluncurkan sistem kontrol ekspor pada akhir Januari lalu di tengah kekurangan dosis vaksin pada tahap awal kampanye inokulasi.

Mekanisme tersebut dirancang untuk memastikan produsen obat memenuhi kewajiban kontrak mereka kepada blok tersebut sebelum ekspor komersial dapat disetujui.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi, yang menjabat bulan lalu, baru-baru ini mengatakan kepada sesama pemimpin Uni Eropa bahwa blok tersebut perlu mempercepat vaksinasi dan memberlakukan konsekuensi pada perusahaan farmasi yang gagal memenuhi dosis yang dijanjikan.



UE, yang memulai kampanye vaksinasi pada bulan Desember, bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dibandingkan negara lain, termasuk Israel dan Inggris. Pejabat telah mengaitkan kemajuan lambat sebagian pada masalah pasokan dengan produsen obat.

UE secara khusus tidak puas dengan AstraZeneca, sebuah perusahaan Anglo-Swedia, karena mengirimkan pasokan jauh lebih sedikit ke blok itu daripada yang dijanjikan.

Produsen vaksin itu mengurangi pengiriman yang diproyeksikan pada kuartal pertama dari setidaknya 80 juta menjadi 40 juta dosis, dengan alasan kesulitan produksi. Perusahaan itu kemudian mengatakan kepada negara-negara UE bahwa mereka akan memotong pengiriman sebesar 50% lagi pada kuartal kedua.

Belum ada komentar langsung dari AstraZeneca terkait laporan ini.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More