Polisi Tembaki Demonstran Myanmar, Upaya Diplomatik ASEAN Buntu

Rabu, 03 Maret 2021 - 14:15 WIB
Demonstran berlari saat aparat menembakkan gas air mata dan peluru karet di Yangon, Myanmar, 3 Maret 2021. Foto/REUTERS
YANGON - Pasukan keamanan menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan protes anti-junta di Myanmar hingga melukai beberapa orang pada Rabu (3/3).

Aksi aparat itu hanya sehari setelah upaya diplomatik regional untuk mengakhiri krisis selama sebulan yang tidak membuat kemajuan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) dari Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendesak junta mengekang aksi kekerasan tetapi gagal bersatu memaksa militer membebaskan pemimpin pemerintah yang digulingkan Aung San Suu Kyi dan memulihkan demokrasi.



Sebanyak 21 orang telah tewas sejak kudeta militer pada 1 Februari, mengakhiri kemajuan tentatif Myanmar menuju pemerintahan sipil yang demokratis. Kudeta memicu protes di penjuru negeri dan kecaman internasional.





"Oh, mataku, sakit," teriak seorang wanita berseragam guru saat dia dan pengunjuk rasa lainnya menyebar melalui kabut gas air mata di kota Mandalay, seperti terekam dalam video siaran langsung.

“Sembilan orang terluka ketika polisi menembakkan peluru karet di Mandalay,” ungkap laporan kantor berita Myanmar Now.

Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi tentang penembakan dan korban terluka di pusat kota Myingyan dan Magway. Media melaporkan lima orang terluka di kota Monywa.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More