Polisi Tembaki Demonstran Myanmar, Upaya Diplomatik ASEAN Buntu
Rabu, 03 Maret 2021 - 14:15 WIB
“Polisi membubarkan kerumunan di kota utama Yangon dengan gas air mata,” papar saksi mata di sana.
“Para pengunjuk rasa juga berada di luar Negara Bagian Chin di barat, Negara Bagian Kachin di utara, Negara Bagian Shan di timur laut, wilayah tengah Sagaing dan kota selatan Dawei,” ungkap laporan media dan penduduk.
“Kami bertujuan menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun di negara ini yang menginginkan kediktatoran,” tegas Salai Lian, aktivis di Negara Bagian Chin, mengatakan kepada Reuters.
Kekhawatiran internasional tentang gejolak memuncak tetapi ASEAN gagal membuat terobosan dalam pertemuan virtual para menteri luar negeri membahas Myanmar pada Selasa.
Meski bersatu dalam seruan untuk menahan diri, hanya empat anggota yakni Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura yang menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.
“Kami menyatakan kesiapan ASEAN membantu Myanmar dengan cara yang positif, damai dan konstruktif,” ujar ketua ASEAN, Brunei, dalam pernyataan.
Media pemerintah Myanmar mengatakan menteri luar negeri yang ditunjuk militer menghadiri pertemuan ASEAN yang bertukar pandangan tentang masalah regional dan internasional, tetapi tidak menyebutkan fokus pada masalah Myanmar.
Dikatakan Menlu Junta Myanmar Wunna Maung Lwin memberi tahu dalam pertemuan ASEAN tentang penyimpangan dalam pemilu November.
“Presiden Myanmar yang terguling Win Myint menghadapi dua dakwaan baru,” ujar pengacaranya, Khin Maung Zaw.
Dua dakwaan itu termasuk satu tuduhan melanggar konstitusi yang dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.
“Para pengunjuk rasa juga berada di luar Negara Bagian Chin di barat, Negara Bagian Kachin di utara, Negara Bagian Shan di timur laut, wilayah tengah Sagaing dan kota selatan Dawei,” ungkap laporan media dan penduduk.
“Kami bertujuan menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun di negara ini yang menginginkan kediktatoran,” tegas Salai Lian, aktivis di Negara Bagian Chin, mengatakan kepada Reuters.
Kekhawatiran internasional tentang gejolak memuncak tetapi ASEAN gagal membuat terobosan dalam pertemuan virtual para menteri luar negeri membahas Myanmar pada Selasa.
Meski bersatu dalam seruan untuk menahan diri, hanya empat anggota yakni Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura yang menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.
“Kami menyatakan kesiapan ASEAN membantu Myanmar dengan cara yang positif, damai dan konstruktif,” ujar ketua ASEAN, Brunei, dalam pernyataan.
Media pemerintah Myanmar mengatakan menteri luar negeri yang ditunjuk militer menghadiri pertemuan ASEAN yang bertukar pandangan tentang masalah regional dan internasional, tetapi tidak menyebutkan fokus pada masalah Myanmar.
Dikatakan Menlu Junta Myanmar Wunna Maung Lwin memberi tahu dalam pertemuan ASEAN tentang penyimpangan dalam pemilu November.
“Presiden Myanmar yang terguling Win Myint menghadapi dua dakwaan baru,” ujar pengacaranya, Khin Maung Zaw.
Dua dakwaan itu termasuk satu tuduhan melanggar konstitusi yang dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.
tulis komentar anda