GCC Sebut Laporan AS Soal Pembunuhan Khashoggi Tidak Berdasarkan Bukti

Minggu, 28 Februari 2021 - 07:39 WIB
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menyebut laporan AS soal pembunuhan Jamal Khashoggi tidak berdasarkan bukti. Foto/Ilustrasi
RIYADH - Dukungan atas sikap Arab Saudi terkait laporan intelijen Amerika Serikat (AS) tentang pembunuhan Jamal Khashoggi terus berdatangan. Kali ini dari Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Uni Emirat Arab (UEA).

Sekretaris Jenderal GCC, Nayef al-Hajraf, menyatakan dukungannya atas pernyataan yang dibuat oleh Arab Saudi tentang laporan intelijen AS yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi. Demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan yang berbasis di Riyadh itu.

"Penilaian atas keterlibatan kepemimpinan Arab Saudi dalam pembunuhan Khashoggi tidak didasarkan pada bukti konklusif," kata al-Hajraf seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (28/2/2021).

Sekretaris Jenderal GCC itu menegaskan penghargaannya atas peran besar dan penting yang dimainkan Kerajaan Arab Saudi dalam meningkatkan perdamaian dan keamanan regional serta internasional. Ia juga memuji Arab Saudi atas perannya yang besar dalam memerangi terorisme dan mendukung upaya komunitas internasional untuk melakukan hal yang sama.

Pernyataan dukungan juga dikeluarkan oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Kantor berita UEA, WAM, pada hari Sabtu melaporkan jika negara itu membela posisi Arab Saudi.



"Kementerian luar negeri UEA menyatakan kepercayaan dan dukungannya terhadap putusan pengadilan Saudi, yang menegaskan komitmen kerajaan untuk menerapkan hukum secara transparan dan tidak memihak, dan meminta pertanggungjawaban semua yang terlibat dalam kasus ini," lapor WAM seperti dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya pernyataan dukungan terhadap Arab Saudi juga datang dari Kuwait .

"Kuwait mendukung pernyataan yang dibuat oleh Arab Saudi tentang laporan intel Amerika Serikat terkait dengan kepemimpinan Kerajaan terkait pembunuhan mendiang Jamal Khashoggi," kata Kementerian Luar Negeri Kuwait pada Sabtu kemarin.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More