Gempa M 7,3 Fukushima Adalah 'Gempa Susulan' dari Gempa 2011 Penyebab Bencana Nuklir

Senin, 15 Februari 2021 - 07:37 WIB
Sebuah dinding pembatas jalan di Kunimi, Prefektur Fukushima, Jepang, runtuh akibat gempa magnitudo 7,3 Sabtu pekan lalu. Foto/Kyodo via REUTERS
TOKYO - Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa magnitudo 7,3 di Fukushima pada Sabtu pekan lalu adalah "gempa susulan" dari gempa magnitudo 9,0 pada 2011 yang menyebabkan bencana nuklir.

Media setempat, NHK, dalam laporan awal menyebutkan gempa terjadi pukul 23.07 dan menyebabkan 48 orang cedera di Prefektur Fukushima dan Miyagi. Sedangkan laporan terbaru hari ini (15/2/2021) menyatakan korban cedera bertambah menjadi sekitar 150 orang.



Pemerintah Jepang mengumumkan tidak ada korban jiwa dalam musibah gempa bumi terbaru di Fukushima. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo juga menyatakan tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban gempa.



Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada sekitar 46 mil (74 kilometer) timur laut Namie, sebuah kota pantai 60 mil dari Fukushima. Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.

Gempa itu terjadi di daerah yang sama dengan gempa bumi 11 Maret 2011 yang menyebabkan bencana nuklir terburuk di negara itu, ketika tiga reaktor di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi bocor, melepaskan bahan radioaktif ke udara.

Lebih dari 20.000 orang meninggal atau hilang dalam gempa dan tsunami 2011, sementara ratusan ribu lainnya kehilangan rumah. Lebih dari 100.000 orang dievakuasi dari daerah tersebut.

Pihak berwenang telah menghabiskan sepuluh tahun terakhir untuk membersihkan daerah tersebut, sebuah upaya besar-besaran yang menurut para ahli akan memakan waktu beberapa dekade lagi untuk diselesaikan.

Terlepas dari upaya yang sedang berlangsung, ketika Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade tahun ini, estafet obor dijadwalkan untuk memulai perjalanannya di Fukushima pada 25 Maret 2021—simbol pemulihan dan pembangunan kembali di daerah tersebut.

"Karena 2021 akan menandai ulang tahun ke-10 Gempa Bumi Besar Jepang Timur 2011, Estafet Obor Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan ulang akan bertujuan untuk menampilkan pemulihan daerah-daerah yang paling parah terkena dampak bencana," kata komite Olimpiade di situsnya, seperti dilansir CNN.



Namun, gempa bumi hari Sabtu pekan lalu menjadi pengingat bahwa peristiwa yang terjadi pada tahun 2011 tidak sepenuhnya berada di belakang wilayah Fukushima.

Pada Minggu pagi, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meyakinkan publik bahwa "tidak ada kelainan" yang dilaporkan di salah satu pembangkit nuklir di wilayah itu setelah gempa pada hari Sabtu.

Berbicara kepada wartawan, Suga mengatakan kerusakan masih dalam penilaian, dan meminta warga di daerah yang terkena dampak untuk tetap tinggal di dalam rumah dan bersiap menghadapi gempa susulan.

Gempa memicu tanah longsor dan menumbangkan bagian dari jalan tol utama, memengaruhi kedua prefektur tersebut. Tanggul di sepanjang jalan runtuh, menutupi jalan dan mengubur pagar pembatas dalam lumpur.

Sekitar 850.000 rumah tangga di kawasan Kanto dan Tohoku, termasuk Tokyo, hidup tanpa listrik. Jaringan listrik sekarang secara bertahap dipulihkan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More