AS Kembangkan Rudal Hipersonik yang Mampu Meluncur 1 Mil per Detik
Sabtu, 13 Februari 2021 - 11:42 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) terus mengembangkan rudal hipersonik di tengah persaingannya dengan China dan Rusia . Negara adidaya itu bahkan telah memilih untuk pertama dari Angkatan Daratnya yang akan dilengkapi dengan rudal hipersonik.
Menurut Defense News, unit militer yang belum disebutkan namanya itu akan segera menerima peralatan yang dibutuhkan untuk menangani senjata kosmik baru.
Direktur Percepatan Kemampuan dan Teknologi Kritis AD AS, Letnan Jenderal L. Neil Thurgood, mengatakan unit tersebut akan dilengkapi sepenuhnya pada bulan September. Namun, mereka tidak akan memiliki senjata itu sendiri, karena masih dalam pengembangan.
Thurgood mengatakan bahwa rudal pertama akan dikirim pada tahun 2023 seperti dikutip dari Express, Sabtu (13/2/2021).
Senjata hipersonik memiliki kemampuan untuk mengubah peperangan di masa depan secara substansial dan telah menjadi prioritas utama Pentagon.
Rudal dapat bergerak dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lebih tinggi, yang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Itu berarti senjata hipersonik dapat bergerak sekitar satu mil per detik.
Kecepatannya, serta lintasannya yang datar dan kemampuannya untuk bermanuver dalam penerbangan, membuat rudal jauh lebih sulit untuk dicegat.
Bagaimanapun, AS tertinggal dari pesaing militer utamanya yaitu Rusia dan China dalam pengembangan persenjataan kosmik.
Beijing sudah menawarkan rudal hipersonik canggih yang disebut DF-17, yang menurut para analis mampu menyerang pangkalan AS di wilayah tersebut.
Sedangkan Rusia mengungkapkan rudal Avangard pada Desember 2019, dengan Presiden Vladimir Putin mengklaim senjata baru itu dapat bergerak hingga 20 kali kecepatan suara, seperti 'meteorit' atau 'bola api'.
Baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS saat ini sedang mengembangkan rudal hipersonik mereka sendiri.
Angkatan Laut AS berharap memiliki senjata yang diluncurkan kapal pada tahun 2023, diikuti oleh rudal yang diluncurkan oleh kapal selam pada tahun 2024.
Sementara Angkatan Udara AS sedang melakukan sentuhan akhir pada senjata tanggap cepat (ARRW) yang diluncurkan dari udara (ARRW) AGM-183A milik Lockheed Martin. Rudal ini harus beroperasi penuh pada tahun 2022 setelah selesainya program pengujian
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Menurut Defense News, unit militer yang belum disebutkan namanya itu akan segera menerima peralatan yang dibutuhkan untuk menangani senjata kosmik baru.
Direktur Percepatan Kemampuan dan Teknologi Kritis AD AS, Letnan Jenderal L. Neil Thurgood, mengatakan unit tersebut akan dilengkapi sepenuhnya pada bulan September. Namun, mereka tidak akan memiliki senjata itu sendiri, karena masih dalam pengembangan.
Thurgood mengatakan bahwa rudal pertama akan dikirim pada tahun 2023 seperti dikutip dari Express, Sabtu (13/2/2021).
Senjata hipersonik memiliki kemampuan untuk mengubah peperangan di masa depan secara substansial dan telah menjadi prioritas utama Pentagon.
Rudal dapat bergerak dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lebih tinggi, yang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Itu berarti senjata hipersonik dapat bergerak sekitar satu mil per detik.
Kecepatannya, serta lintasannya yang datar dan kemampuannya untuk bermanuver dalam penerbangan, membuat rudal jauh lebih sulit untuk dicegat.
Bagaimanapun, AS tertinggal dari pesaing militer utamanya yaitu Rusia dan China dalam pengembangan persenjataan kosmik.
Beijing sudah menawarkan rudal hipersonik canggih yang disebut DF-17, yang menurut para analis mampu menyerang pangkalan AS di wilayah tersebut.
Sedangkan Rusia mengungkapkan rudal Avangard pada Desember 2019, dengan Presiden Vladimir Putin mengklaim senjata baru itu dapat bergerak hingga 20 kali kecepatan suara, seperti 'meteorit' atau 'bola api'.
Baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS saat ini sedang mengembangkan rudal hipersonik mereka sendiri.
Angkatan Laut AS berharap memiliki senjata yang diluncurkan kapal pada tahun 2023, diikuti oleh rudal yang diluncurkan oleh kapal selam pada tahun 2024.
Sementara Angkatan Udara AS sedang melakukan sentuhan akhir pada senjata tanggap cepat (ARRW) yang diluncurkan dari udara (ARRW) AGM-183A milik Lockheed Martin. Rudal ini harus beroperasi penuh pada tahun 2022 setelah selesainya program pengujian
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(ian)
tulis komentar anda