AS Tes Rudal Hipersonik yang Melesat 17 Kali dari Kecepatan Suara
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menguji coba rudal hipersonik yang terbang 17 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika mengungkapkan tes senjata itu kepada CNN pada hari Kamis (16/7/2020). Menurut pejabat tersebut, uji coba rudal hipersonik berhasil.
Laporan itu menambahkan bahwa uji coba rudal dilakukan pada bulan Maret 2020 di atas Samudra Pasifik. (Baca: Bisa Lenyapkan Senjata Hipersonik, Sistem Rudal S-500 Rusia Tak Tertandingi )
Pejabat pertahanan tersebut sesumbar bahwa rudal hipersonik yang namanya belum diungkap itu akan menjadi rudal baru yang sulit untuk dilawan oleh sistem pertahanan konvensional karena lintasan yang tidak terduga.
"Mencoba untuk bertahan melawan kendaraan hipersonik, sistem pertahanan menjadi sangat sulit karena Anda digabungkan dengan kecepatan yang sangat tinggi dengan ketidakpastian lintasan penerbangan," kata pejabat tersebut kepada CNN tanpa disebutkan namanya.
Selain itu, dia mengatakan militer AS akan menguji coba rudal jelajah hipersonik akhir tahun ini.
Laporan media Amerika itu menambahkan bahwa rudal hipersonik yang dikembangkan oleh Amerika Serikat tidak akan dilengkapi hulu ledak nuklir. (Baca juga: Rudal Hipersonik AS Tak Sengaja Lepas dari Bomber B-52 dan Meledak )
Sejak Mei lalu, Presiden AS Donald Trump telah membuat komentar tentang rudal hipersonik yang melesat 17 kali lebih cepat dari rudal lainnya. Dia menggambarkannya sebagai "rudal super duper".
"Apa yang dia (Donald Trump) maksudkan, sungguh, adalah tes penerbangan baru-baru ini yang telah kami lakukan pada bulan Maret di mana (rudal) kami terbang 17 kali kecepatan suara...Ada dukungan level presiden dan minat pada apa yang kami lakukan," imbuh pejabat senior pertahanan Amerika tersebut.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika mengungkapkan tes senjata itu kepada CNN pada hari Kamis (16/7/2020). Menurut pejabat tersebut, uji coba rudal hipersonik berhasil.
Laporan itu menambahkan bahwa uji coba rudal dilakukan pada bulan Maret 2020 di atas Samudra Pasifik. (Baca: Bisa Lenyapkan Senjata Hipersonik, Sistem Rudal S-500 Rusia Tak Tertandingi )
Pejabat pertahanan tersebut sesumbar bahwa rudal hipersonik yang namanya belum diungkap itu akan menjadi rudal baru yang sulit untuk dilawan oleh sistem pertahanan konvensional karena lintasan yang tidak terduga.
"Mencoba untuk bertahan melawan kendaraan hipersonik, sistem pertahanan menjadi sangat sulit karena Anda digabungkan dengan kecepatan yang sangat tinggi dengan ketidakpastian lintasan penerbangan," kata pejabat tersebut kepada CNN tanpa disebutkan namanya.
Selain itu, dia mengatakan militer AS akan menguji coba rudal jelajah hipersonik akhir tahun ini.
Laporan media Amerika itu menambahkan bahwa rudal hipersonik yang dikembangkan oleh Amerika Serikat tidak akan dilengkapi hulu ledak nuklir. (Baca juga: Rudal Hipersonik AS Tak Sengaja Lepas dari Bomber B-52 dan Meledak )
Sejak Mei lalu, Presiden AS Donald Trump telah membuat komentar tentang rudal hipersonik yang melesat 17 kali lebih cepat dari rudal lainnya. Dia menggambarkannya sebagai "rudal super duper".
"Apa yang dia (Donald Trump) maksudkan, sungguh, adalah tes penerbangan baru-baru ini yang telah kami lakukan pada bulan Maret di mana (rudal) kami terbang 17 kali kecepatan suara...Ada dukungan level presiden dan minat pada apa yang kami lakukan," imbuh pejabat senior pertahanan Amerika tersebut.
(min)