Kebobolan, Penyusup Berhasil Masuk Pangkalan Pesawat Kepresidenan AS

Sabtu, 06 Februari 2021 - 20:01 WIB
Pesawat kepresidenan Air Force One berada di Pangkalan Gabungan Maryland, AS. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) akan melakukan tinjauan keamanan global setelah penyusup berhasil memasuki pangkalan yang menampung pesawat kepresidenan, Air Force One.

Baca Juga: Rezim Erdogan Dituding 'Jual' Uighur dengan Imbalan Vaksin China

Pada Kamis (4/2), seorang pria tak bersenjata dapat memasuki Pangkalan Gabungan Maryland dan memasuki pesawat C-40, bagian dari armada yang digunakan para pemimpin pemerintah AS.

"Semua orang menanggapi ini dengan sangat serius," ujar juru bicara Departemen Pertahanan (Dephan) AS John Kirby.





Tidak ada indikasi bahwa penyusup itu terkait dengan kelompok ekstremis.

Lihat infografis: Perusahaan China Bangun Kota di Depan Pintu Australia

“Tersangka ditahan oleh pasukan keamanan di pangkalan tersebut,” ungkap pernyataan Angkatan Udara AS.

Lihat video: Masuk Masjidil Haram Pakai Barcode, Jamaah Umrah Diberi Waktu 3 Jam

Penyusup mendapat panggilan pengadilan federal karena masuk tanpa izin dan diserahkan ke penegak hukum setempat. Tidak ada personel yang terluka selama pelanggaran tersebut.

Penyusup itu memiliki dua surat perintah penangkapan, tapi tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan pihak keamanan.

Pangkalan Gabungan Andrews terletak sekitar 24 km dari Gedung Putih di Washington DC dan sering digunakan presiden, wakil presiden, dan para pemimpin AS lainnya.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu Berjanji Tunjuk Politisi Muslim sebagai Menteri

Presiden AS Joe Biden terbang dari markas itu ke rumahnya di Wilmington, Delaware, pada Jumat (5/2) malam.

“Inspektur jenderal Angkatan Udara akan melakukan penyelidikan atas pembobolan tersebut,” ujar pernyataan Angkatan Udara.

Angkatan Udara juga akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap keamanan dan tren instalasi di pangkalannya di penjuru dunia.

"Keamanan instalasi kami adalah yang terpenting," papar Kolonel Roy Oberhaus, komandan di Pangkalan Gabungan Andrews dalam pernyataan.

Baca Juga: Korban Kamp Uighur Ungkap Penyiksaan Mengerikan China, Termasuk Diperkosa

Dia menambahkan, "Ini adalah pelanggaran keamanan yang serius."

Pembobolan itu terjadi hampir satu bulan setelah kerusuhan 6 Januari di US Capitol, yang telah memberlakukan protokol keamanan yang lebih ketat.

Ribuan pasukan Garda Nasional akan tetap berada di Washington hingga Maret untuk mengamankan ibu kota AS tersebut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More