Protes Kudeta Militer Myanmar, Ribuan Orang Padati Jalan-jalan Yangon
Sabtu, 06 Februari 2021 - 14:40 WIB
YANGON - Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon, Myanmar , hari ini (6/2/2021) untuk mengecam kudeta militer awal pekan ini. Massa menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi .
Ini adalah demonstrasi besar pertama sejak para jenderal merebut kekuasaan.
“Diktator militer, gagal, gagal; Demokrasi, menang, menang," teriak para pengunjuk rasa yang menyerukan militer untuk membebaskan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya yang telah ditahan sejak kudeta pada hari Senin.
"Lawan kediktatoran militer," bunyi spanduk di depan pawai massa. Banyak pengunjuk rasa berpakaian warna merah NLD dan beberapa membawa bendera merah.
Baca Juga: Pesona Shella Bernadetha, Pevoli Cantik Indonesia yang Bikin Bagus Kahfi Kasmaran
Junta Myanmar telah mencoba membungkam perbedaan pendapat dengan memblokir sementara Facebook dan memperluas tindakan keras terhadap media sosial lainnya; Twitter dan Instagram, hari ini dalam menghadapi gerakan protes yang berkembang.
Pihak berwenang memerintahkan penyedia internet untuk menolak akses ke Twitter dan Instagram."Sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata perusahaan telepon seluler Norwegia, Telenor Asa.
Ini adalah demonstrasi besar pertama sejak para jenderal merebut kekuasaan.
“Diktator militer, gagal, gagal; Demokrasi, menang, menang," teriak para pengunjuk rasa yang menyerukan militer untuk membebaskan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya yang telah ditahan sejak kudeta pada hari Senin.
"Lawan kediktatoran militer," bunyi spanduk di depan pawai massa. Banyak pengunjuk rasa berpakaian warna merah NLD dan beberapa membawa bendera merah.
Baca Juga: Pesona Shella Bernadetha, Pevoli Cantik Indonesia yang Bikin Bagus Kahfi Kasmaran
Junta Myanmar telah mencoba membungkam perbedaan pendapat dengan memblokir sementara Facebook dan memperluas tindakan keras terhadap media sosial lainnya; Twitter dan Instagram, hari ini dalam menghadapi gerakan protes yang berkembang.
Pihak berwenang memerintahkan penyedia internet untuk menolak akses ke Twitter dan Instagram."Sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata perusahaan telepon seluler Norwegia, Telenor Asa.
tulis komentar anda