Kapal Perusak AS Berlayar Dekat Paracel, Langsung Diusir Militer China
Jum'at, 05 Februari 2021 - 18:02 WIB
BEIJING - Satu kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat Kepulauan Paracel yang dikontrol China di Laut China Selatan pada Jumat (5/2) dalam operasi kebebasan navigasi.
Aktivitas militer itu diumumkan Angkatan Laut AS sebagai misi pertama dalam pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden.
Baca Juga: China Siap Merespons Ancaman dan Provokasi AS di Selat Taiwan
Militer China mengutuk tindakan tersebut. Untuk menanggapinya, Beijing mengirim unit angkatan laut dan udara untuk mengikuti dan memperingatkan kapal perang AS tersebut.
Jalur perairan yang sibuk itu adalah salah satu dari sejumlah titik konflik dalam hubungan AS-China. Saat ini kedua negara telah terlibat perang dagang, sanksi AS, Hong Kong, dan Taiwan.
Baca Juga: Menhan Iran: AS dan Israel Gunakan Terorisme untuk Perkuat Pengaruh
China geram dengan pelayaran militer AS yang berulang kali di dekat pulau-pulau yang dikuasai dan dikendalikan Beijing di Laut China Selatan.
China mengklaim memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dan menuduh Washington sengaja memicu ketegangan.
“Kapal perusak USS John S McCain menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel, sesuai dengan hukum internasional," ungkap pernyataan Armada Ketujuh Angkatan Laut AS.
Baca Juga: Laksamana AS: Perang Nuklir dengan Rusia atau China Kemungkinan Nyata
“Operasi kebebasan navigasi menjunjung tinggi hak, kebebasan dan penggunaan yang sah dari laut yang diakui dalam hukum internasional dengan menantang pembatasan tidak sah atas jalur tidak bersalah yang diberlakukan oleh China, Taiwan, dan Vietnam," papar pernyataan AS.
Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan, “Kapal itu telah memasuki wilayah perairan Paracel tanpa izin, secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China."
Baca juga: Indonesia Tak Nyaman dengan Sepak Terjang China di Laut China Selatan
“Amerika Serikat sengaja mengganggu suasana damai, persahabatan, dan kerja sama Laut China Selatan," tambahnya.
China mengambil kendali penuh atas Paracel pada 1974 setelah pertempuran singkat dengan pasukan Vietnam Selatan. Vietnam, serta Taiwan, terus mengklaim pulau-pulau itu.
Malaysia, Brunei, dan Filipina memiliki klaim di bagian lain Laut China Selatan. China telah membangun pulau buatan dan membangun pangkalan udara di beberapa pulau tersebut.
Kapal AS yang sama yang terlibat dalam misi ini awal pekan ini transit di Selat Taiwan yang sensitif, sehingga memicu kemarahan Beijing.
Bulan lalu, armada penyerang kapal induk AS memasuki Laut Cina Selatan untuk apa yang Angkatan Laut katakan sebagai operasi rutin.
Aktivitas militer itu diumumkan Angkatan Laut AS sebagai misi pertama dalam pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden.
Baca Juga: China Siap Merespons Ancaman dan Provokasi AS di Selat Taiwan
Militer China mengutuk tindakan tersebut. Untuk menanggapinya, Beijing mengirim unit angkatan laut dan udara untuk mengikuti dan memperingatkan kapal perang AS tersebut.
Jalur perairan yang sibuk itu adalah salah satu dari sejumlah titik konflik dalam hubungan AS-China. Saat ini kedua negara telah terlibat perang dagang, sanksi AS, Hong Kong, dan Taiwan.
Baca Juga: Menhan Iran: AS dan Israel Gunakan Terorisme untuk Perkuat Pengaruh
China geram dengan pelayaran militer AS yang berulang kali di dekat pulau-pulau yang dikuasai dan dikendalikan Beijing di Laut China Selatan.
China mengklaim memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dan menuduh Washington sengaja memicu ketegangan.
“Kapal perusak USS John S McCain menegaskan hak navigasi dan kebebasan di sekitar Kepulauan Paracel, sesuai dengan hukum internasional," ungkap pernyataan Armada Ketujuh Angkatan Laut AS.
Baca Juga: Laksamana AS: Perang Nuklir dengan Rusia atau China Kemungkinan Nyata
“Operasi kebebasan navigasi menjunjung tinggi hak, kebebasan dan penggunaan yang sah dari laut yang diakui dalam hukum internasional dengan menantang pembatasan tidak sah atas jalur tidak bersalah yang diberlakukan oleh China, Taiwan, dan Vietnam," papar pernyataan AS.
Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan, “Kapal itu telah memasuki wilayah perairan Paracel tanpa izin, secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China."
Baca juga: Indonesia Tak Nyaman dengan Sepak Terjang China di Laut China Selatan
“Amerika Serikat sengaja mengganggu suasana damai, persahabatan, dan kerja sama Laut China Selatan," tambahnya.
China mengambil kendali penuh atas Paracel pada 1974 setelah pertempuran singkat dengan pasukan Vietnam Selatan. Vietnam, serta Taiwan, terus mengklaim pulau-pulau itu.
Malaysia, Brunei, dan Filipina memiliki klaim di bagian lain Laut China Selatan. China telah membangun pulau buatan dan membangun pangkalan udara di beberapa pulau tersebut.
Kapal AS yang sama yang terlibat dalam misi ini awal pekan ini transit di Selat Taiwan yang sensitif, sehingga memicu kemarahan Beijing.
Bulan lalu, armada penyerang kapal induk AS memasuki Laut Cina Selatan untuk apa yang Angkatan Laut katakan sebagai operasi rutin.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda