Junta Myanmar Blokir Facebook untuk Lumpuhkan Pengkritik Kudeta
Kamis, 04 Februari 2021 - 09:54 WIB
Baca Juga: Ribuan Orang Protes Kudeta Myanmar di Tokyo, Tuntut Jepang Tegas
Suu Kyi tidak terlihat sejak penangkapannya pada Senin dini hari bersama dengan para pemimpin teratas Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpinnya.
Seorang pejabat NLD mengatakan dia menjalani tahanan rumah di ibu kota, Naypyidaw, tetapi belum ada kabar tentang keberadaannya dari junta.
NLD memenangkan sekitar 80% suara dalam pemilu 8 November, menurut komisi pemilu. Hasil itu ditolak oleh militer dengan alasan tuduhan penipuan yang tidak berdasar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan akan meningkatkan tekanan internasional untuk memastikan keinginan rakyat dihormati.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan bahwa kudeta ini gagal," tegas Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam wawancara yang disiarkan The Washington Post pada Rabu.
“Ini benar-benar tidak dapat diterima setelah pemilu-pemilu yang saya yakini berlangsung normal, dan setelah periode transisi yang besar,” ungkap Guterres.
Menangani kudeta di Myanmar adalah prioritas bagi Amerika Serikat. Washington sedang meninjau kemungkinan sanksi sebagai tanggapannya.
Suu Kyi tidak terlihat sejak penangkapannya pada Senin dini hari bersama dengan para pemimpin teratas Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpinnya.
Seorang pejabat NLD mengatakan dia menjalani tahanan rumah di ibu kota, Naypyidaw, tetapi belum ada kabar tentang keberadaannya dari junta.
NLD memenangkan sekitar 80% suara dalam pemilu 8 November, menurut komisi pemilu. Hasil itu ditolak oleh militer dengan alasan tuduhan penipuan yang tidak berdasar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan akan meningkatkan tekanan internasional untuk memastikan keinginan rakyat dihormati.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan bahwa kudeta ini gagal," tegas Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam wawancara yang disiarkan The Washington Post pada Rabu.
“Ini benar-benar tidak dapat diterima setelah pemilu-pemilu yang saya yakini berlangsung normal, dan setelah periode transisi yang besar,” ungkap Guterres.
Menangani kudeta di Myanmar adalah prioritas bagi Amerika Serikat. Washington sedang meninjau kemungkinan sanksi sebagai tanggapannya.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda