Protes Kudeta, Para Dokter di 70 Rumah Sakit Myanmar Mogok Kerja
Rabu, 03 Februari 2021 - 12:30 WIB
Lihat infografis: Jenderal Min Aung Hlaing: Dari Genosida Hingga Kudeta
"Kami menolak mematuhi perintah apa pun dari rezim militer tidak sah yang menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati para pasien kami yang malang," ungkap pernyataan kelompok protes itu.
Empat dokter mengonfirmasi bahwa mereka telah berhenti bekerja, tetapi tidak ingin diidentifikasi namanya.
“Saya ingin tentara kembali ke barak mereka dan itulah mengapa kami para dokter tidak pergi ke rumah sakit,” tegas seorang dokter berusia 29 tahun di Yangon kepada Reuters.
"Saya tidak memiliki kerangka waktu berapa lama saya akan terus melakukan mogok kerja ini. Itu tergantung situasinya," kata dia.
Kelompok pelajar dan pemuda juga bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil.
Reuters tidak dapat menghubungi pemerintah untuk mengomentari tindakan para dokter tersebut.
Baca Juga: 10 Ganjaran Bagi Orang yang Bertakwa
Tentara merebut kekuasaan pada Senin, mengambil jalan pintas pada transisi demokrasi dengan dalih penipuan dalam pemilu November lalu, yang dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi secara telak.
Kudeta tersebut menuai kecaman dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya karena para jenderal yang berkuasa menahan Suu Kyi dan puluhan pejabat tinggi lainnya.
"Kami menolak mematuhi perintah apa pun dari rezim militer tidak sah yang menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati para pasien kami yang malang," ungkap pernyataan kelompok protes itu.
Empat dokter mengonfirmasi bahwa mereka telah berhenti bekerja, tetapi tidak ingin diidentifikasi namanya.
“Saya ingin tentara kembali ke barak mereka dan itulah mengapa kami para dokter tidak pergi ke rumah sakit,” tegas seorang dokter berusia 29 tahun di Yangon kepada Reuters.
"Saya tidak memiliki kerangka waktu berapa lama saya akan terus melakukan mogok kerja ini. Itu tergantung situasinya," kata dia.
Kelompok pelajar dan pemuda juga bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil.
Reuters tidak dapat menghubungi pemerintah untuk mengomentari tindakan para dokter tersebut.
Baca Juga: 10 Ganjaran Bagi Orang yang Bertakwa
Tentara merebut kekuasaan pada Senin, mengambil jalan pintas pada transisi demokrasi dengan dalih penipuan dalam pemilu November lalu, yang dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi secara telak.
Kudeta tersebut menuai kecaman dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya karena para jenderal yang berkuasa menahan Suu Kyi dan puluhan pejabat tinggi lainnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda