Protes Ribuan Petani India Berlangsung Ricuh, Polisi Pakai Gas Air Mata
Selasa, 26 Januari 2021 - 18:13 WIB
Pertanian mempekerjakan sekitar setengah dari 1,3 miliar penduduk India.
Kerusuhan dan unjuk rasa yang melibatkan kepentingan 150 juta petani pemilik tanah itu mengkhawatirkan pemerintah.
Sembilan putaran pembicaraan dengan serikat petani gagal mengakhiri protes karena para petani menolak tawaran pemerintah untuk menunda undang-undang selama 18 bulan.
Para petani itu lebih ingin pemerintah mencabut UU tersebut.
“Organisasi pertanian memiliki pegangan yang sangat kuat,” papar Ambar Kumar Ghosh, analis lembaga pemikir New Delhi, Observer Research Foundation.
“Mereka memiliki sumber daya untuk memobilisasi dukungan dan melanjutkan protes untuk waktu yang lama. Mereka juga sangat berhasil menjaga agar protes benar-benar fokus," ungkap dia.
India merayakan Hari Republik untuk menandai penerapan konstitusi pada 1950. Selama peringatan itu, pemerintah India memamerkan peralatan militernya.
Kerusuhan dan unjuk rasa yang melibatkan kepentingan 150 juta petani pemilik tanah itu mengkhawatirkan pemerintah.
Sembilan putaran pembicaraan dengan serikat petani gagal mengakhiri protes karena para petani menolak tawaran pemerintah untuk menunda undang-undang selama 18 bulan.
Para petani itu lebih ingin pemerintah mencabut UU tersebut.
“Organisasi pertanian memiliki pegangan yang sangat kuat,” papar Ambar Kumar Ghosh, analis lembaga pemikir New Delhi, Observer Research Foundation.
“Mereka memiliki sumber daya untuk memobilisasi dukungan dan melanjutkan protes untuk waktu yang lama. Mereka juga sangat berhasil menjaga agar protes benar-benar fokus," ungkap dia.
India merayakan Hari Republik untuk menandai penerapan konstitusi pada 1950. Selama peringatan itu, pemerintah India memamerkan peralatan militernya.
(sya)
tulis komentar anda