Tentara Ethiopia pada Wanita Korban Perang Tigray: 'Pilih, Saya Bunuh atau Perkosa'
Sabtu, 23 Januari 2021 - 11:10 WIB
Otoritas lokal tidak segera menanggapi upaya untuk meminta komentar tentang apakah ada tentara yang mungkin akan diselidiki atau dibawa ke pengadilan.
Tewadrous, dokter kamp pengungsi, mengungkap dua kasus pemerkosaan lain yang pernah dia tangani. Seorang wanita, yang mengatakan dia telah melarikan diri dari kota Rawyan di Tigray, mengatakan tentang tiga tentara penyerang yang dia identifikasi sebagai pasukan khusus Amhara adalah yang mengetuk pintunya. Ketika dia menolak mereka masuk, mereka menerobos dan menyerangnya.
Seorang pekerja bantuan di kota Wukro mengatakan kepada Reuters, para korban menceritakan bagaimana seorang suami dipaksa berlutut dan menonton sementara istrinya diperkosa oleh tentara yang mereka identifikasi sebagai orang Eritrea.
Seorang pekerja medis di Adigrat mengatakan dia merawat enam wanita yang telah diperkosa oleh sekelompok tentara dan diberitahu untuk tidak mencari bantuan setelahnya. Menurutnya, mereka menemukan keberanian untuk maju beberapa hari kemudian, tetapi tidak ada obat untuk merawat mereka.
Di Mekelle, seorang pria dipukuli setelah memohon tentara untuk berhenti memerkosa seorang remaja berusia 19 tahun. Hal itu diungkap seorang pekerja medis yang merawat kedua korban. Badan amal Mekelle Elshadai mengatakan telah menyiapkan 50 tempat tidur untuk korban pemerkosaan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda