Kembangkan Situs Suci Islam, Arab Saudi Luncurkan Perusahaan Rp3,7 Triliun
Rabu, 20 Januari 2021 - 07:20 WIB
RIYADH - Perusahaan senilai SR1 miliar atau lebih dari Rp3,7 triliun untuk mengembangkan situs suci Islam di Arab Saudi telah diluncurkan.
Perusahaan Kidana akan berkantor pusat di Mina dan merupakan perusahaan saham gabungan tertutup pertama yang dimiliki oleh Royal Commission for Makkah Al-Mukarramah and the Holy Sites (RCMC).
Mengutip laporan Saudi Press Agency (SPA), Rabu (20/1/2021), perusahaan tersebut memiliki modal dasar SR1 miliar. RCMC membuat pengumuman peluncuran perusahaan itu pada hari Minggu.
Kedua dewan redaksi di Kidana, Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz, menjelaskan mengapa penting untuk menjaga dan melestarikan dua kota suci Makkah dan Madinah.
“Kota-kota suci telah menerima perhatian dan perhatian prioritas dari masing-masing raja Saudi sejak era mendiang Raja Abdulaziz. Situs suci, semoga Allah melindunginya, adalah simbol paling suci dari agama dan sejarah sejarah kita," katanya.
Kidana bertujuan untuk keberlanjutan jangka panjang saat merekonstruksi dan merenovasi situs suci. Ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah peziarah yang dapat ditampung situs suci, sejalan dengan rencana reformasi negara "Visi 2030", dan memungkinkan lebih banyak peziarah untuk melakukan haji dan umrah setiap tahun.
Mereka juga ingin merenovasi situs suci agar dapat digunakan secara optimal sepanjang tahun, menciptakan pusat kota yang berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi operasi selama musim haji.
Perusahaan Kidana akan berkantor pusat di Mina dan merupakan perusahaan saham gabungan tertutup pertama yang dimiliki oleh Royal Commission for Makkah Al-Mukarramah and the Holy Sites (RCMC).
Mengutip laporan Saudi Press Agency (SPA), Rabu (20/1/2021), perusahaan tersebut memiliki modal dasar SR1 miliar. RCMC membuat pengumuman peluncuran perusahaan itu pada hari Minggu.
Kedua dewan redaksi di Kidana, Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz, menjelaskan mengapa penting untuk menjaga dan melestarikan dua kota suci Makkah dan Madinah.
“Kota-kota suci telah menerima perhatian dan perhatian prioritas dari masing-masing raja Saudi sejak era mendiang Raja Abdulaziz. Situs suci, semoga Allah melindunginya, adalah simbol paling suci dari agama dan sejarah sejarah kita," katanya.
Kidana bertujuan untuk keberlanjutan jangka panjang saat merekonstruksi dan merenovasi situs suci. Ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah peziarah yang dapat ditampung situs suci, sejalan dengan rencana reformasi negara "Visi 2030", dan memungkinkan lebih banyak peziarah untuk melakukan haji dan umrah setiap tahun.
Mereka juga ingin merenovasi situs suci agar dapat digunakan secara optimal sepanjang tahun, menciptakan pusat kota yang berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi operasi selama musim haji.
tulis komentar anda