Iran Tembakkan Rudal Jelajah yang Diawasi Kapal Selam Nuklir AS
Jum'at, 15 Januari 2021 - 01:50 WIB
Selama akhir pekan lalu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengadakan parade Angkatan Laut di Teluk Persia tak lama setelah menyita sebuah kapal tanker Korea Selatan di Selat Hormuz. Pada pekan lalu, Iran mengerahkan pesawat tak berawak untuk melakukan manuver drone skala besar di separuh wilayah negara tersebut.
Rekaman siaran televisi pemerintah Iran menampilkan peluncuran rudal jelajah pada hari Kamis, tetapi tidak memberikan laporan detail lainnya. Pada bulan Juli, Iran mengatakan akan menguji coba rudal jelajah dengan jangkauan sekitar 280 kilometer (sekitar 275 mil).
"Musuh harus tahu bahwa setiap pelanggaran dan invasi perbatasan laut Iran akan menjadi sasaran rudal jelajah dari pantai dan laut," kata Laksamana Hamzeh Ali Kaviani, juru bicara latihan militer Iran pada Kamis, seperti dikutip AP, Jumat (15/1/2021).
Baca Juga: Perusuh Capitol AS Ternyata Para Terduga Teroris yang Dipantau FBI
Ketegangan meningkat ketika Iran meningkatkan tekanan pada Barat atas kampanye sanksi pemerintahan Trump terhadap Republik Islam Iran.
Trump, pada 2018 lalu, secara sepihak menarik AS keluar kesepakatan nuklir Iran 2015. Trump mengutip program rudal balistik Iran di antara masalah lain yang jadi pertimbangannya untuk mengeluarkan Amerika dari perjanjian nuklir tersebut.
Rekaman siaran televisi pemerintah Iran menampilkan peluncuran rudal jelajah pada hari Kamis, tetapi tidak memberikan laporan detail lainnya. Pada bulan Juli, Iran mengatakan akan menguji coba rudal jelajah dengan jangkauan sekitar 280 kilometer (sekitar 275 mil).
"Musuh harus tahu bahwa setiap pelanggaran dan invasi perbatasan laut Iran akan menjadi sasaran rudal jelajah dari pantai dan laut," kata Laksamana Hamzeh Ali Kaviani, juru bicara latihan militer Iran pada Kamis, seperti dikutip AP, Jumat (15/1/2021).
Baca Juga: Perusuh Capitol AS Ternyata Para Terduga Teroris yang Dipantau FBI
Ketegangan meningkat ketika Iran meningkatkan tekanan pada Barat atas kampanye sanksi pemerintahan Trump terhadap Republik Islam Iran.
Trump, pada 2018 lalu, secara sepihak menarik AS keluar kesepakatan nuklir Iran 2015. Trump mengutip program rudal balistik Iran di antara masalah lain yang jadi pertimbangannya untuk mengeluarkan Amerika dari perjanjian nuklir tersebut.
(min)
tulis komentar anda