Negara dengan Kematian Akibat Polusi Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan ke-4
Senin, 11 Januari 2021 - 14:39 WIB
Kematian akibat polusi : 110.787 setahun
Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus (PM2.5) di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa tiga kali lipat pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini meningkatkan masalah kesehatan yang serius di antara penduduknya. Studi Beban Penyakit Global 2017 menunjukkan bahwa polusi udara adalah faktor risiko tertinggi kedua untuk kematian dan kecacatan di Ethiopia. (Baca juga: Gelombang Suara Gempa Bawah Air Ungkap Perubahan Pemanasan Global)
Diperkirakan 21% kematian non-kecelakaan disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, setara dengan 2,700 kematian setiap tahun di kota. Tanpa intervensi untuk mengendalikan polusi udara, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 6,200 dan menyebabkan 32% kematian pada 2025.
10. Brasil
Kematian akibat polusi : 109.438 setahun
Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus (PM2.5) di Brasil ada 2019 adalah 1 kali lipat di atas rekomendasi paparan dari WHO. Jumlah mobil dan tingkat industrialisasi di kota-kota Brazil sangat mempengaruhi tingkat pencemaran udara di daerah perkotaan yang mempunyai dampak penting pada kesehatan untuk kelompok populasi yang besar di daerah perkotaan utama Brazil.
Berdasarkan data polusi udara tahunan yang dikumpulkan di kota Belo Horizonte, Fortaleza, Porto Algre, Rio de Janeiro, São Paulo, dan Vitoria antara 1998 dan 2005, sebanyak 5% dari total kematian tahunan pada kelompok usia anak-anak usia lima tahun dan lebih muda serta orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dikaitkan dengan tingkat polusi udara di kota-kota ini.
Ket: PM2.5 = Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus
Sumber: katadata, Global Alliance On Health And Pollution
Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus (PM2.5) di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa tiga kali lipat pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini meningkatkan masalah kesehatan yang serius di antara penduduknya. Studi Beban Penyakit Global 2017 menunjukkan bahwa polusi udara adalah faktor risiko tertinggi kedua untuk kematian dan kecacatan di Ethiopia. (Baca juga: Gelombang Suara Gempa Bawah Air Ungkap Perubahan Pemanasan Global)
Diperkirakan 21% kematian non-kecelakaan disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, setara dengan 2,700 kematian setiap tahun di kota. Tanpa intervensi untuk mengendalikan polusi udara, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 6,200 dan menyebabkan 32% kematian pada 2025.
10. Brasil
Kematian akibat polusi : 109.438 setahun
Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus (PM2.5) di Brasil ada 2019 adalah 1 kali lipat di atas rekomendasi paparan dari WHO. Jumlah mobil dan tingkat industrialisasi di kota-kota Brazil sangat mempengaruhi tingkat pencemaran udara di daerah perkotaan yang mempunyai dampak penting pada kesehatan untuk kelompok populasi yang besar di daerah perkotaan utama Brazil.
Berdasarkan data polusi udara tahunan yang dikumpulkan di kota Belo Horizonte, Fortaleza, Porto Algre, Rio de Janeiro, São Paulo, dan Vitoria antara 1998 dan 2005, sebanyak 5% dari total kematian tahunan pada kelompok usia anak-anak usia lima tahun dan lebih muda serta orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dikaitkan dengan tingkat polusi udara di kota-kota ini.
Ket: PM2.5 = Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus
Sumber: katadata, Global Alliance On Health And Pollution
Lihat Juga :
tulis komentar anda