Deretan Negara yang Memiliki Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Apakah Termasuk Indonesia?

Selasa, 19 Maret 2024 - 22:22 WIB
loading...
Deretan Negara yang Memiliki Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Apakah Termasuk Indonesia?
Pakistan menjadi negara yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Pakistan tetap menjadi salah satu dari tiga negara dengan tingkat kabut asap tertinggi di dunia pada tahun 2023. Itu ketika Bangladesh dan India menggantikan Chad dan Iran, dengan kandungan partikel sekitar 15 kali lipat dari tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Konsentrasi rata-rata PM2,5 – partikel kecil di udara yang merusak paru-paru – mencapai 79,9 mikrogram per meter kubik di Bangladesh pada tahun 2023, dan 73,7 mikrogram di Pakistan. Padahal, WHO merekomendasikan tidak lebih dari 5 mikrogram.

“Karena kondisi iklim dan geografi (di Asia Selatan), terdapat serangkaian konsentrasi PM2.5 yang meroket karena polusi tidak ada habisnya,” kata Christi Chester Schroeder, manajer ilmu kualitas udara di IQAir, sebuah organisasi pemantau udara dari Swiss, dilansir Reuters.

“Yang paling penting adalah faktor-faktor seperti praktik pertanian, industri, dan kepadatan penduduk,” tambahnya. “Sayangnya, tampaknya keadaannya akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.”

Deretan Negara yang Memiliki Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Apakah Termasuk Indonesia?

Foto/Reuters

Pada tahun 2022, Bangladesh menduduki peringkat kelima dengan kualitas udara terburuk, dan India berada di peringkat kedelapan.

Sekitar 20% kematian dini di Bangladesh disebabkan oleh polusi udara, dan biaya perawatan kesehatan mencapai 4%-5% dari PDB negara tersebut, kata Md Firoz Khan, pakar polusi udara di Universitas Utara Selatan di Dhaka.

Polusi di India juga meningkat tahun lalu, dengan tingkat PM2.5 sekitar 11 kali lebih tinggi dari standar WHO. New Delhi di India adalah ibu kota dengan kinerja terburuk, yaitu 92,7 mikrogram.



China juga mengalami kenaikan PM2.5 sebesar 6,3% menjadi 32,5 mikrogram pada tahun lalu, setelah lima penurunan tahunan berturut-turut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0909 seconds (0.1#10.140)