Pramugari Cantik Tewas di Bak Mandi Hotel, Diduga usai Diperkosa Beramai-ramai
Rabu, 06 Januari 2021 - 00:00 WIB
MAKATI - Seorang pramugari Philippine Airlines ditemukan tewas di bak kamar mandi sebuah hotel pada Hari Tahun Baru 2021. Polisi menyimpulkan bahwa ada indikasi korban tewas setelah sebelumnya diperkosa beramai-ramai.
Christine Angelica Dacera, pramugari cantik berusia 23 tahun, ditemukan tewas di bak City Garden Hotel di Makati, Filipina , setelah semalaman berpesta bersama rekan dan kenalannya. (Baca: Perawat Ini Meninggal Sehari setelah Disuntik Vaksin COVID-19 Pfizer )
Polisi Makati mengatakan 11 pria telah ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan.
Korban sempat dibawa ke Makati Medical Center, tapi dinyatakan meninggal pada saat kedatangannya. Pihak berwenang mengatakan tubuhnya mengalami lecet dan hematoma, dan ada indikasi bahwa dia mengalami pemerkosaan.
Kepala Polisi Makati Kolonel Harold Depositar mengatakan kepada The Philippine Daily Inquirer bahwa pihaknya mengajukan kasus pemerkosaan untuk sementara karena belum menerima hasil autopsi dan toksikologi, yang dijadwalkan akan dirilis hari Selasa (5/1/2021). Despositar bersikeras bahwa tuduhan pemerkosaan itu memiliki dasar, dengan mengatakan bahwa Christine memiliki "laserasi dan sperma di alat kelaminnya".
Dia menambahkan, korban secara teknis meninggal karena aneurisma, tetapi ada faktor yang menyebabkannya. (Baca juga: Polisi Filipina Tembak Kepala Seorang Ibu dan Anaknya, Duterte Merasa Ngeri )
Sampai Selasa, baru tiga tersangka yang ditangkap polisi; John Pascual dela Serna III, 27; Rommel Daluro Galido, 29; dan John Paul Reyes Halili, 25. Polisi Makati belum menemukan delapan tersangka lainnya.
Dalam sebuah wawancara dengan program berita 24 Oras, Ibu korban; Sharon Dacera, mengatakan bahwa dia mengizinkan Christine pergi ke pesta karena dia mempercayai rekan putrinya.
"Saya tidak memiliki anggapan bahwa sesuatu akan terjadi pada putri saya karena dia bersama pramugari lainnya," kata Sharon.
“Mengapa mereka harus melakukan itu pada anak saya? Saya ingin mencari keadilan. Keadilan untuk putri saya dan saya berharap hal yang sama tidak terjadi pada anak mereka. Mereka memerkosa anak saya. Saya harap ini tidak terjadi pada saudara mereka, pada anak-anak mereka. Saya tidak ingin ada korban lagi," ujarnya.
Lihat Juga: Siapa Vem Miller? Pria yang Akan Membunuh Trump Ternyata Mengaku Jurnalis dan Memiliki Banyak Paspor
Christine Angelica Dacera, pramugari cantik berusia 23 tahun, ditemukan tewas di bak City Garden Hotel di Makati, Filipina , setelah semalaman berpesta bersama rekan dan kenalannya. (Baca: Perawat Ini Meninggal Sehari setelah Disuntik Vaksin COVID-19 Pfizer )
Polisi Makati mengatakan 11 pria telah ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan.
Korban sempat dibawa ke Makati Medical Center, tapi dinyatakan meninggal pada saat kedatangannya. Pihak berwenang mengatakan tubuhnya mengalami lecet dan hematoma, dan ada indikasi bahwa dia mengalami pemerkosaan.
Kepala Polisi Makati Kolonel Harold Depositar mengatakan kepada The Philippine Daily Inquirer bahwa pihaknya mengajukan kasus pemerkosaan untuk sementara karena belum menerima hasil autopsi dan toksikologi, yang dijadwalkan akan dirilis hari Selasa (5/1/2021). Despositar bersikeras bahwa tuduhan pemerkosaan itu memiliki dasar, dengan mengatakan bahwa Christine memiliki "laserasi dan sperma di alat kelaminnya".
Dia menambahkan, korban secara teknis meninggal karena aneurisma, tetapi ada faktor yang menyebabkannya. (Baca juga: Polisi Filipina Tembak Kepala Seorang Ibu dan Anaknya, Duterte Merasa Ngeri )
Sampai Selasa, baru tiga tersangka yang ditangkap polisi; John Pascual dela Serna III, 27; Rommel Daluro Galido, 29; dan John Paul Reyes Halili, 25. Polisi Makati belum menemukan delapan tersangka lainnya.
Dalam sebuah wawancara dengan program berita 24 Oras, Ibu korban; Sharon Dacera, mengatakan bahwa dia mengizinkan Christine pergi ke pesta karena dia mempercayai rekan putrinya.
"Saya tidak memiliki anggapan bahwa sesuatu akan terjadi pada putri saya karena dia bersama pramugari lainnya," kata Sharon.
“Mengapa mereka harus melakukan itu pada anak saya? Saya ingin mencari keadilan. Keadilan untuk putri saya dan saya berharap hal yang sama tidak terjadi pada anak mereka. Mereka memerkosa anak saya. Saya harap ini tidak terjadi pada saudara mereka, pada anak-anak mereka. Saya tidak ingin ada korban lagi," ujarnya.
Lihat Juga: Siapa Vem Miller? Pria yang Akan Membunuh Trump Ternyata Mengaku Jurnalis dan Memiliki Banyak Paspor
(min)
tulis komentar anda