8 Orang Disuntik 5 Kali Dosis Vaksin Pfizer, 4 Malah Mengalami Gejala COVID-19

Selasa, 29 Desember 2020 - 13:42 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. Foto/REUTERS/Hannibal Hanschke
BERLIN - Delapan karyawan panti jompo di kota Stralsund, Jerman , secara tidak sengaja disuntik vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech dengan dosis lima kali lipat dari jumlah yang diresepkan.

Setelah disuntik, empat dari delapan orang tersebut justru dirawat di rumah sakit (RS) dengan gejala terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 . Kedelapan karyawan itu divaksinasi pada hari Minggu bersama para penghuni pantii jompo. (Baca juga: Indonesia Disebut Akan Mundur dari Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel )

Delapan karyawan itu menerima lima kali lipat dosis jab 30 mikrogram (mcg), yang baru-baru ini dinamai Comirnaty. "Empat dari mereka dirawat di rumah sakit sebagai tindakan pencegahan setelah mengalami gejala seperti flu (dan seperti COVID-19)," kata administrator distrik Vorpommern-Rugen, Stefan Kerth, pada hari Senin.



"Saya sangat menyesali kejadian ini," kata Kerth kepada wartawan, seperti dilansir Russia Today, Selasa (29/12/2020). Dia mengungkapkan harapan bahwa mereka yang terkena dampak tidak menderita efek samping yang serius.

Dosis yang diresepkan untuk Comirnaty hanya 30mcg. Seorang juru bicara BioNTech bersikeras para peneliti telah bereksperimen dengan peningkatan dosis selama uji klinis dan menemukan dosis sebanyak 100mcg dapat ditoleransi tanpa konsekuensi serius.

Namun, lima kali dosis normal itu berarti 150mcg atau lebih banyak dari dosis maksimal yang pernah diujikan secara klinis.

Kelompok yang overdosis vaksin itu terdiri dari tujuh wanita dan satu pria, yang semuanya berusia antara 38 tahun hingga 54 tahun. (Baca juga: Pria Israel Meninggal Dua Jam setelah Disuntik Vaksin COVID-19 )

Vaksin ini pertama-tama diberikan kepada penghuni panti jompo yang sudah berusia lanjut dan karyawan di fasilitas tersebut, dengan peluncuran untuk populasi umum akan dimulai tahun depan.

Akan tetapi, kedatangan vaksin itu menemui kendala, yang mana beberapa distrik menolak pengiriman vaksin mereka karena dicurigai tidak disimpan pada suhu sangat dingin minus 70 derajat Celcius yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan efektivitas.

Tujuh distrik di Bavaria memilih untuk mengembalikan 1.000 jab vaksin setelah "kotak dingin" vaksin yang tiba tercatat suhu internal 15 derajat Celcius. Tujuh distrik itu menepis klaim BioNTech bahwa pengiriman vaksin yang relatif hangat akan baik-baik saja.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More