AS Sahkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Moderna

Sabtu, 19 Desember 2020 - 09:37 WIB
FDA AS mengesahkan penggunaan darurat Vaksin COVID-19 Moderna. Foto/Ilustrasi/Sindonews
WASHINGTON - Kabar baik datang bagi penanganan pandemi virus Corona di Amerika Serikat (AS) . Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS akhirnya mengesahkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 Moderna . Ini menjadikan vaksin virus Corona Moderna Inc menjadi yang kedua menerima otorisasi penggunaan darurat.

FDA mengumumkan otorisasi sehari setelah panel ahli dari luar badan tersebut mendukung penggunaannya dan seminggu setelah FDA mengesahkan vaksin dari Pfizer Inc dan mitra Jermannya BioNTech SE.

Vaksin Pfizer-BioNTech , yang didasarkan pada teknologi serupa, telah disuntikkan ke ribuan petugas kesehatan AS minggu ini dalam peluncuran besar-besaran di seluruh negeri. Sedangkan penyuntikan Moderna diharapkan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

“Dengan ketersediaan dua vaksin sekarang untuk pencegahan COVID-19 , FDA telah mengambil langkah penting lainnya dalam memerangi pandemi global yang menyebabkan banyak sekali rawat inap dan kematian di Amerika Serikat setiap hari,” kata Komisaris FDA Stephen M. Hahn, dalam keterangannya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/12/2020).



Moderna mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengajukan lisensi penuh AS pada tahun 2021.(Baca juga: Pfizer-BioNTech, Moderna dan Sinovac: Sekilas Tentang Tiga Vaksin Utama COVID-19 )

Keputusan FDA menandai otorisasi pengaturan pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi teknologi messenger RNA-nya. Itu terjadi kurang dari setahun setelah kasus COVID-19 pertama diidentifikasi di AS.

Perusahaan bioteknologi ini telah bekerja dengan pemerintah AS untuk mempersiapkan distribusi 5,9 juta vaksin paling cepat akhir pekan ini.

Keputusan FDA didasarkan pada hasil studi tahap akhir terhadap 30.000 sukarelawan yang menemukan bahwa vaksin tersebut hampir 95% efektif dalam mencegah penyakit akibat COVID-19 tanpa masalah keamanan yang serius.

“Otorisasi vaksin Moderna berarti kami dapat mempercepat vaksinasi petugas kesehatan garis depan dan orang Amerika di fasilitas perawatan jangka panjang, dan, pada akhirnya, mengakhiri pandemi ini lebih cepat,” kata Menteri Kesehatan AS Alex Azar dalam sebuah pernyataan, mencatat kemitraan ilmuwan National Institutes of Health dengan Moderna dalam vaksin.(Baca juga: Penasihat FDA Rekomendasikan Vaksin COVID-19 Moderna )

Vaksinasi Moderna diharapkan dapat digunakan di lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah sakit pedesaan. Vaksin perlu disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, tetapi tidak memerlukan suhu ultra-dingin dari suntikan seperti milik Pfizer/BioNTech.

Setelah dicairkan, vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu lemari es biasa. Vaksin ini diberikan dalam dua suntikan dengan jarak 28 hari.

Di antara kedua vaksin tersebut, Pfizer-BionTech dan Moderna, AS mengharapkan 40 juta dosis sebelum akhir tahun, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, karena keduanya memerlukan dua suntikan.

Presiden AS Donald Trump di Twitter memuji otorisasi tersebut. “Selamat, vaksin Moderna sekarang tersedia!” tulisnya.

Vaksin harus diangkut ke rumah sakit dan pusat lainnya sebelum suntikan dimulai.(Baca juga: Wapres AS Mike Pence Disuntik Vaksin COVID-19 Live di TV )

Moderna mengatakan akan memberikan sekitar 20 juta dosis kepada pemerintah AS tahun ini dan diperkirakan akan mencapai antara 100 juta dan 125 juta pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85-100 juta di antaranya untuk AS.

Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS untuk memberikan total 200 juta dosis pada akhir Juni 2021.

Rawat inap dan kematian akibat COVID-19 di AS melonjak, didorong oleh pertemuan liburan Thanksgiving bulan lalu. Pihak berwenang telah memperbarui pembatasan dan penutupan di seluruh negeri.

Pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan tentang perayaan Natal dan Tahun Baru, khawatir lonjakan lainnya dapat mengikuti yang saat ini mengancam sistem perawatan kesehatan nasional.

Bahkan dengan dua vaksin yang sangat efektif, praktik seperti jarak sosial (social distancing) dan masker akan diperlukan selama berbulan-bulan sebelum cukup banyak orang yang diinokulasi untuk membatasi penularan virus dan akhirnya mengakhiri pandemi.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More