Iran Pindahkan Pembangkang Wanita Penolak Hijab ke Penjara yang Kejam

Jum'at, 18 Desember 2020 - 15:52 WIB
Dalam laporan 2 September tentang penjara di Iran, kelompok hak asasi manusia (HAM) yang berbasis di Washington, Abdorrahman Boroumand Center mengatakan bangsal karantina Qarchak adalah tempat penahanan bagi tahanan yang dicurigai terinfeksi virus corona dan pada awal Agustus menampung lebih dari 30 kasus seperti itu. Kelompok itu mengatakan mengambil informasi dari korespondensi yang tidak dipublikasikan dengan Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Iran. (Baca: Putin soal Kartun Nabi Muhammad: Hina Agama Orang, Reaksi Balik Tak Terhindarkan )

Laporan itu juga mengatakan sebagian besar narapidana Qarchak dituduh melakukan kejahatan terkait narkoba dan kondisi kehidupannya yang buruk.

“Kondisi sanitasi di penjara di bawah standar. Setiap hari, sistem saluran pembuangan meluap ke halaman bangsal, memenuhi lahan dengan bau busuk yang menyebabkan kawanan serangga," kata kelompok itu.

Selain memindahkan Kord Afshari ke penjara dengan kondisi buruk, pihak berwenang Iran juga memisahkannya dari Ibunya, yang ditahan bersamanya di Evin.

Pihak berwenang menangkap Ibu Kord Afshari, Raheleh Ahmadi, pada Juli tahun lalu dan menahannya selama beberapa hari karena melakukan advokasi atas nama putrinya. Ahmadi kemudian dijatuhi hukuman dua tahun tujuh bulan penjara karena pelanggaran keamanan nasional dan mulai menjalani hukumannya di Evin pada 20 Februari.

"Saba telah dipisahkan dari Ibunya, dan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan contoh penyiksaan psikologis terhadap dua wanita dan keluarganya," kata sumber yang berbicara kepada VOA pada 11 Desember. Keluarga tersebut juga prihatin dengan kesehatan Ahmadi karena dia menderita masalah tiroid yang diperburuk oleh ketegangan saraf. (Baca juga: Seorang Suami yang Selingkuh Bius Istri untuk Tahu Apa Juga Selingkuh )

Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo, mengatakan kepada VOA Persian bahwa pihak berwenang Iran biasanya memindahkan para pembangkang ke penjara seperti Qarchak untuk menempatkan mereka di bawah tekanan tambahan.

"Salah satu alasan untuk memindahkan Kord Afshari dari Evin ke Qarchak dan memisahkannya dari Ibunya bisa jadi untuk menekannya agar memberikan pengakuan di televisi atau untuk mematahkan perlawanannya," katanya.

Amiry-Moghaddam mengatakan Kord Afshari adalah satu dari sembilan wanita Iran yang dipindahkan dari Evin ke Qarchak dalam lima bulan terakhir. Pembangkang lainnya yang paling menonjol adalah pengacara hak asasi manusia Nasrin Sotoudeh, yang pemindahannya terjadi pada 20 Oktober.

Sotoudeh telah dipenjara sejak Juni 2018 karena pekerjaan hukumnya dalam membela aktivis hak perempuan lain yang ditangkap karena melepas jilbab mereka di depan umum. Dia telah menjalani hukuman lebih dari 30 tahun karena pelanggaran keamanan nasional.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More