Iran Pindahkan Pembangkang Wanita Penolak Hijab ke Penjara yang Kejam
Jum'at, 18 Desember 2020 - 15:52 WIB
TEHERAN - Iran telah memindahkan seorang aktivis hak perempuan dari penjara utama Teheran ke penjara wanita yang terkenal kejam di pinggiran ibu kota. Aktivis penolak wajib hijab di depan umum ini menjadi pembangkang wanita kesembilan yang menghadapi penahanan yang lebih keras di Iran dalam beberapa bulan terakhir.
Saba Kord Afshari, seorang juru kampanye menentang wajib hijab untuk wanita di depan umum, dipindahkan dari penjara Evin ke bagian karantina penjara Qarchak pada 9 Desember. Demikian diungkap saudara perempuannya, Sogand Kord Afshari, dalam serangkaian tweet-nya. (Baca: Terancam oleh Militer Indonesia, Benny Wenda 'Merengek' ke PBB )
Dalam tweet hari Selasa, Sogand Kord Afshari menulis bahwa panggilan telepon terakhir saudara perempuannya yang dipenjara dari bangsal karantina Qarchak adalah pada hari Sabtu dan sejak itu tidak ada berita lebih lanjut tentang dia.
Otoritas Iran menangkap Kord Afshari pada Juni tahun lalu dan kemudian menghukumnya 15 tahun penjara atas tuduhan mengganggu keamanan nasional karena aksi damai melepas jilbabnya di depan umum sebagai bagian dari kampanye hak-hak perempuan melawan hukum wajib hijab di negara yang diperintah oleh rezim para Mullah .
Dalam wawancara 11 Desember dengan VOA Persian dari Iran, sumber yang mengetahui pemindahan tahanan itu mengatakan keluarga Kord Afshari prihatin tentang risiko kesehatannya yang sudah rapuh karena ditempatkan di bangsal karantina Qarchak.
"Mereka khawatir dia akan tertular virus corona saat di karantina," kata sumber itu. (Baca: Putri Soleimani: Donald Trump Monster, Bukan Ayah Saya )
Sumber yang berbicara kepada VOA pada Oktober lalu mengatakan Kord Afshari, yang berusia awal 20-an tahun, menderita masalah gastrointestinal yang sudah ada sebelumnya yang memburuk karena penahanannya.
Sumber tersebut mengatakan pihak berwenang telah menolak perawatan medis yang tepat saat dia ditahan di Evin.
Media pemerintah Iran bungkam atas pemindahan Kord Afshari ke penjara Qarchak. VOA tidak dapat secara independen memverifikasi keadaan penahanannya karena dilarang melaporkan di Iran.
Saba Kord Afshari, seorang juru kampanye menentang wajib hijab untuk wanita di depan umum, dipindahkan dari penjara Evin ke bagian karantina penjara Qarchak pada 9 Desember. Demikian diungkap saudara perempuannya, Sogand Kord Afshari, dalam serangkaian tweet-nya. (Baca: Terancam oleh Militer Indonesia, Benny Wenda 'Merengek' ke PBB )
Dalam tweet hari Selasa, Sogand Kord Afshari menulis bahwa panggilan telepon terakhir saudara perempuannya yang dipenjara dari bangsal karantina Qarchak adalah pada hari Sabtu dan sejak itu tidak ada berita lebih lanjut tentang dia.
Otoritas Iran menangkap Kord Afshari pada Juni tahun lalu dan kemudian menghukumnya 15 tahun penjara atas tuduhan mengganggu keamanan nasional karena aksi damai melepas jilbabnya di depan umum sebagai bagian dari kampanye hak-hak perempuan melawan hukum wajib hijab di negara yang diperintah oleh rezim para Mullah .
Dalam wawancara 11 Desember dengan VOA Persian dari Iran, sumber yang mengetahui pemindahan tahanan itu mengatakan keluarga Kord Afshari prihatin tentang risiko kesehatannya yang sudah rapuh karena ditempatkan di bangsal karantina Qarchak.
"Mereka khawatir dia akan tertular virus corona saat di karantina," kata sumber itu. (Baca: Putri Soleimani: Donald Trump Monster, Bukan Ayah Saya )
Sumber yang berbicara kepada VOA pada Oktober lalu mengatakan Kord Afshari, yang berusia awal 20-an tahun, menderita masalah gastrointestinal yang sudah ada sebelumnya yang memburuk karena penahanannya.
Sumber tersebut mengatakan pihak berwenang telah menolak perawatan medis yang tepat saat dia ditahan di Evin.
Media pemerintah Iran bungkam atas pemindahan Kord Afshari ke penjara Qarchak. VOA tidak dapat secara independen memverifikasi keadaan penahanannya karena dilarang melaporkan di Iran.
tulis komentar anda