Putri Soleimani: Donald Trump Monster, Bukan Ayah Saya
loading...
A
A
A
TEHERAN - Putri dari jenderal Iran yang terbunuh dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) di Irak, Qasem Soleimani , buka suara dalam wawancara internasional pertamanya hampir setahun setelah ayahnya dibunuh.
(Baca juga : Terinspirasi Pesawat Jet Tempur, Pagani Luncurkan Mobil Rp97,4 M )
Jenderal Soleimani, komandan pasukan Quds dalam Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, tewas di luar ibu kota Irak Baghdad pada awal Januari dalam serangan yang diperintahkan langsung Presiden AS Donald Trump . Jenderal itu menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak AS yang melenyapkan sebuah mobil yang ditumpangi Soleimani. Pejabat militer berpangkat tinggi lainnya, termasuk kepala paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis, juga tewas.
(Baca juga : Hidup Mewah Putin: Kekayaan Rp3.066 T, Istana hingga Armada Kapal Pesiar )
Pembunuhan itu dilakukan oleh Trump karena dia sangat marah dengan Soleimani dan pekerjaannya.
Terkait peristiwa itu putri Soleimani, Zeinab, percaya bahwa ayahnya telah mengganggu rencana AS di Timur Tengah. Dulu, Trump membual tentang pembunuhan itu, menggambarkan jenderal yang terbunuh itu sebagai "monster".
(Baca juga : Perempuan di Balik Sukses Lewandowski Jadi Pemain Terbaik Dunia )
Namun di mata Zeinab sebutan itu hampir tidak sesuai dengan kepribadian Soleimani, yang menyelamatkan banyak nyawa dalam perjuangannya melawan ISIS dan kelompok teroris Al-Qaeda.
"(Trump) adalah monsternya, bukan ayahku. Ayahku melakukan pekerjaannya dengan sangat baik dan membuat mereka sangat marah," ujarnya.(Baca juga: Jenderal Iran Ancam Balas Semua yang Terlibat Pembunuhan Soleimani )
(Baca juga : Terinspirasi Pesawat Jet Tempur, Pagani Luncurkan Mobil Rp97,4 M )
Jenderal Soleimani, komandan pasukan Quds dalam Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, tewas di luar ibu kota Irak Baghdad pada awal Januari dalam serangan yang diperintahkan langsung Presiden AS Donald Trump . Jenderal itu menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak AS yang melenyapkan sebuah mobil yang ditumpangi Soleimani. Pejabat militer berpangkat tinggi lainnya, termasuk kepala paramiliter Irak Abu Mahdi al-Muhandis, juga tewas.
(Baca juga : Hidup Mewah Putin: Kekayaan Rp3.066 T, Istana hingga Armada Kapal Pesiar )
Pembunuhan itu dilakukan oleh Trump karena dia sangat marah dengan Soleimani dan pekerjaannya.
Terkait peristiwa itu putri Soleimani, Zeinab, percaya bahwa ayahnya telah mengganggu rencana AS di Timur Tengah. Dulu, Trump membual tentang pembunuhan itu, menggambarkan jenderal yang terbunuh itu sebagai "monster".
(Baca juga : Perempuan di Balik Sukses Lewandowski Jadi Pemain Terbaik Dunia )
Namun di mata Zeinab sebutan itu hampir tidak sesuai dengan kepribadian Soleimani, yang menyelamatkan banyak nyawa dalam perjuangannya melawan ISIS dan kelompok teroris Al-Qaeda.
"(Trump) adalah monsternya, bukan ayahku. Ayahku melakukan pekerjaannya dengan sangat baik dan membuat mereka sangat marah," ujarnya.(Baca juga: Jenderal Iran Ancam Balas Semua yang Terlibat Pembunuhan Soleimani )