Kapal Induk Shandong China Rampung Uji Laut tapi Tak Dinyatakan Siap Tempur
Jum'at, 18 Desember 2020 - 00:16 WIB
BEIJING - Kapal induk pertama China yang dibangun sendiri, Shandong, telah menyelesaikan uji coba laut ketiga. Namun, pihak militer Beijing belum menyatakan kapal perang raksasa tersebut telah siap tempur.
Shandong menyelesaikan perjalanan 23 hari di Laut Bohai dan kembali ke pelabuhan asalnya Dalian di provinsi timur laut Liaoning pada hari Minggu. (Baca: Taiwan Luncurkan Kapal Perang Canggih, Merasa Mampu Pasok Senjata ke Barat )
Uji coba tersebut selesai hanya beberapa hari sebelum ulang tahun pertama komisioning kapal induk dan di tengah laporan bahwa kapal tersebut mungkin mencapai kemampuan operasional awal (IOC), tingkat dasar kesiapan tempur, pada awal tahun depan.
Tetapi orang dalam militer China mengatakan pandemi virus corona baru (COVID-19) telah menunda jadwal pelatihan, dengan kru terpaksa menghabiskan lebih banyak waktu untuk langkah-langkah pengendalian pandemi.
"Semua pelaut harus dikarantina selama dua minggu sebelum naik ke kapal...Tiga minggu lagi akan dihabiskan dalam isolasi setelah mereka kembali," kata orang dalam tersebut yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah itu sebagaimana dikutip South China Morning Post, Kamis (17/12/2020). (Baca: Kapal China Umbar Tembakan saat Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan )
“Apakah Shandong dapat menyelesaikan semua tes dan memenuhi IOC pada awal tahun depan akan bergantung pada pandemi," ujarnya.
Surat kabar pro- Beijing yang berbasis di Hong Kong, Wen Wei Po, melaporkan pada hari Senin bahwa gambar satelit komersial menunjukkan untuk pertama kalinya sebuah kapal selam berlayar di dekat Shandong selama uji coba.
Para pengamat mengatakan ini mungkin bagian dari pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kapal induk guna memberikan perlindungan kepada kapal selam balistik bersenjata nuklir negara itu.
Beberapa analis berspekulasi bahwa kapal selam secara rutin menemani Shandong sejak pelayaran pertamanya.
"Merupakan hal rutin bagi kapal induk untuk berlatih dengan kapal selam dalam uji coba laut karena kapal induk harus menutupi kapal selam," kata pakar militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming. (Baca juga: Kebanjiran Lagi, Kapal Induk Inggris Senilai Rp58,7 Triliun Terdampar 6 Bulan )
"Tapi masih terlalu dini untuk memperkirakan kapan Shandong akan siap tempur," katanya lagi.
Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan kehadiran kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong mungkin menjadi sinyal bagi Amerika Serikat tentang kekuatan nuklir Beijing.
“Kapal selam rudal balistik nuklir Type 094 China dibutuhkan untuk meningkatkan pencegahan nuklirnya. Jika mereka bisa berlayar dekat Hawaii, kapal selam itu bisa menyerang di mana saja di benua Amerika Serikat," kata Lu.
“Tapi kapal selam itu membutuhkan perlindungan dari kelompok kapal induk," ujarnya. "Kemunculan pertama kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong bisa berarti hasil yang baik dalam uji coba laut terbaru."
China telah membangun enam kapal selam rudal balistik nuklir Type 094, atau kelas Jin, dengan masing-masing kapal mampu dipersenjatai dengan 16 rudal JL-2 yang dapat menempuh jarak hingga 7.000 km (4.350 mil).
Desain rangka Shandong didasarkan pada kapal kembarnya, Liaoning, kapal induk kelas Kuznetsov setengah jadi yang dibeli Beijing dari Ukraina pada tahun 1998 dan menghabiskan lebih dari delapan tahun untuk reparasi. Liaoning sejauh ini adalah satu-satunya kapal induk China dengan IOC.
Tetapi konstruksi interior, sistem senjata, dan operasi pelatihan Shandong lebih mirip dengan kapal induk kelas Nimitz AS, yang bekerja sama dengan kapal perusak, fregat, kapal selam serang, dan kapal pemasok untuk membentuk kelompok penyerang.
CCTV, media pemerintah China , melaporkan pada hari Senin bahwa uji coba Shandong di Laut Bohai termasuk dengan jet tempur J-15 yang berlatih lepas landas dan mendarat di dek kapal tersebut.
Shandong menyelesaikan perjalanan 23 hari di Laut Bohai dan kembali ke pelabuhan asalnya Dalian di provinsi timur laut Liaoning pada hari Minggu. (Baca: Taiwan Luncurkan Kapal Perang Canggih, Merasa Mampu Pasok Senjata ke Barat )
Uji coba tersebut selesai hanya beberapa hari sebelum ulang tahun pertama komisioning kapal induk dan di tengah laporan bahwa kapal tersebut mungkin mencapai kemampuan operasional awal (IOC), tingkat dasar kesiapan tempur, pada awal tahun depan.
Tetapi orang dalam militer China mengatakan pandemi virus corona baru (COVID-19) telah menunda jadwal pelatihan, dengan kru terpaksa menghabiskan lebih banyak waktu untuk langkah-langkah pengendalian pandemi.
"Semua pelaut harus dikarantina selama dua minggu sebelum naik ke kapal...Tiga minggu lagi akan dihabiskan dalam isolasi setelah mereka kembali," kata orang dalam tersebut yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah itu sebagaimana dikutip South China Morning Post, Kamis (17/12/2020). (Baca: Kapal China Umbar Tembakan saat Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan )
“Apakah Shandong dapat menyelesaikan semua tes dan memenuhi IOC pada awal tahun depan akan bergantung pada pandemi," ujarnya.
Surat kabar pro- Beijing yang berbasis di Hong Kong, Wen Wei Po, melaporkan pada hari Senin bahwa gambar satelit komersial menunjukkan untuk pertama kalinya sebuah kapal selam berlayar di dekat Shandong selama uji coba.
Para pengamat mengatakan ini mungkin bagian dari pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kapal induk guna memberikan perlindungan kepada kapal selam balistik bersenjata nuklir negara itu.
Beberapa analis berspekulasi bahwa kapal selam secara rutin menemani Shandong sejak pelayaran pertamanya.
"Merupakan hal rutin bagi kapal induk untuk berlatih dengan kapal selam dalam uji coba laut karena kapal induk harus menutupi kapal selam," kata pakar militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming. (Baca juga: Kebanjiran Lagi, Kapal Induk Inggris Senilai Rp58,7 Triliun Terdampar 6 Bulan )
"Tapi masih terlalu dini untuk memperkirakan kapan Shandong akan siap tempur," katanya lagi.
Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan kehadiran kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong mungkin menjadi sinyal bagi Amerika Serikat tentang kekuatan nuklir Beijing.
“Kapal selam rudal balistik nuklir Type 094 China dibutuhkan untuk meningkatkan pencegahan nuklirnya. Jika mereka bisa berlayar dekat Hawaii, kapal selam itu bisa menyerang di mana saja di benua Amerika Serikat," kata Lu.
“Tapi kapal selam itu membutuhkan perlindungan dari kelompok kapal induk," ujarnya. "Kemunculan pertama kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong bisa berarti hasil yang baik dalam uji coba laut terbaru."
China telah membangun enam kapal selam rudal balistik nuklir Type 094, atau kelas Jin, dengan masing-masing kapal mampu dipersenjatai dengan 16 rudal JL-2 yang dapat menempuh jarak hingga 7.000 km (4.350 mil).
Desain rangka Shandong didasarkan pada kapal kembarnya, Liaoning, kapal induk kelas Kuznetsov setengah jadi yang dibeli Beijing dari Ukraina pada tahun 1998 dan menghabiskan lebih dari delapan tahun untuk reparasi. Liaoning sejauh ini adalah satu-satunya kapal induk China dengan IOC.
Tetapi konstruksi interior, sistem senjata, dan operasi pelatihan Shandong lebih mirip dengan kapal induk kelas Nimitz AS, yang bekerja sama dengan kapal perusak, fregat, kapal selam serang, dan kapal pemasok untuk membentuk kelompok penyerang.
CCTV, media pemerintah China , melaporkan pada hari Senin bahwa uji coba Shandong di Laut Bohai termasuk dengan jet tempur J-15 yang berlatih lepas landas dan mendarat di dek kapal tersebut.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda