Kapal China Umbar Tembakan saat Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan
loading...
A
A
A
BEIJING - Beberapa kapal militer China mengumbar tembakan dalam latihan perang di Laut China Selatan hari Minggu. Manuver militer itu ditampilkan saat kapal perang Amerika Serikat (AS) memasuki perairan sengketa tersebut.
Meski jarak area latihan tempur kapal-kapal militer China dengan kapal perang Amerika cukup jauh, namun manuver Beijing itu sebagai "sambutan keras" untuk militer Washington yang selama ini dianggap sebagai perusak stabilitas kawasan.
(BACA JUGA : Tyson Curhat Gadis-gadis Rusia Takut Mendekatinya gara-gara AK-47 )
Situs berita Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), js7tv, melaporkan korvet-korvet Tipe 056A Angkatan Laut China; Enshi, Yongzhou dan Guangyuan melakukansimulasi tempur "tanpa naskah" selama latihan tembak jarak jauh dengan intensitas tinggi. (Baca: "Pesawat Kiamat" Dibobol Pencuri, Kremlin Anggap Situasi Darurat )
Menurut South China Sea Probing Initiative (SCSPI), sebuah lembaga think tank Beijing yang melacak aktivitas Angkatan Laut AS, dua kapal perang AS; kapal dok pengangkut amfibi USS Somerset dan USS Makin Island, berlayar ke Laut China Selatan pada hari Minggu, bertepatan dengan kunjungan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Christopher Miller ke Asia.
Menurut data gambar SCSPI, USS Makin Island memasuki bagian selatan Taiwan, sementara USS Somerset melintasi Filipina.
(BACA JUGA : Putra Presiden AS Terpilih Joe Biden Diinvestigasi dalam Kasus Pajak )
Situs berita PLA, yang dioperasikan oleh China Central Television (CCTV), melaporkan bahwa latihan tempur Angkatan Laut China itu termasuk intersepsi rudal dan penghancuran kapal perang musuh tiruan. Laporan itu disertai dengan video yang menunjukkan kapal-kapal yang menembakkan peluru di lepas pantai China selatan. (Baca juga: Viral, Tentara Azerbaijan Diduga Penggal Pria Tua Etnis Armenia )
Surat kabar Partai Komunis China, Global Times, yang mewakili pandangan paling hawkish dari kepemimpinan di Beijing, mencatat bahwa latihan tempur dilakukan di tengah transit Angkatan Laut AS di Laut China Selatan, yang digambarkannya sebagai "pelenturan otot".
"China harus siap untuk menghadapi AS di Laut China Selatan dan Selat Taiwan, tidak peduli siapa yang duduk di Gedung Putih," tulis surat kabar partai tersebut Selasa yang dikutip Newsweek, Rabu (9/12/2020).
Meski jarak area latihan tempur kapal-kapal militer China dengan kapal perang Amerika cukup jauh, namun manuver Beijing itu sebagai "sambutan keras" untuk militer Washington yang selama ini dianggap sebagai perusak stabilitas kawasan.
(BACA JUGA : Tyson Curhat Gadis-gadis Rusia Takut Mendekatinya gara-gara AK-47 )
Situs berita Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), js7tv, melaporkan korvet-korvet Tipe 056A Angkatan Laut China; Enshi, Yongzhou dan Guangyuan melakukansimulasi tempur "tanpa naskah" selama latihan tembak jarak jauh dengan intensitas tinggi. (Baca: "Pesawat Kiamat" Dibobol Pencuri, Kremlin Anggap Situasi Darurat )
Menurut South China Sea Probing Initiative (SCSPI), sebuah lembaga think tank Beijing yang melacak aktivitas Angkatan Laut AS, dua kapal perang AS; kapal dok pengangkut amfibi USS Somerset dan USS Makin Island, berlayar ke Laut China Selatan pada hari Minggu, bertepatan dengan kunjungan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Christopher Miller ke Asia.
Menurut data gambar SCSPI, USS Makin Island memasuki bagian selatan Taiwan, sementara USS Somerset melintasi Filipina.
(BACA JUGA : Putra Presiden AS Terpilih Joe Biden Diinvestigasi dalam Kasus Pajak )
Situs berita PLA, yang dioperasikan oleh China Central Television (CCTV), melaporkan bahwa latihan tempur Angkatan Laut China itu termasuk intersepsi rudal dan penghancuran kapal perang musuh tiruan. Laporan itu disertai dengan video yang menunjukkan kapal-kapal yang menembakkan peluru di lepas pantai China selatan. (Baca juga: Viral, Tentara Azerbaijan Diduga Penggal Pria Tua Etnis Armenia )
Surat kabar Partai Komunis China, Global Times, yang mewakili pandangan paling hawkish dari kepemimpinan di Beijing, mencatat bahwa latihan tempur dilakukan di tengah transit Angkatan Laut AS di Laut China Selatan, yang digambarkannya sebagai "pelenturan otot".
"China harus siap untuk menghadapi AS di Laut China Selatan dan Selat Taiwan, tidak peduli siapa yang duduk di Gedung Putih," tulis surat kabar partai tersebut Selasa yang dikutip Newsweek, Rabu (9/12/2020).