Kapal Induk Shandong China Rampung Uji Laut tapi Tak Dinyatakan Siap Tempur
Jum'at, 18 Desember 2020 - 00:16 WIB
"Merupakan hal rutin bagi kapal induk untuk berlatih dengan kapal selam dalam uji coba laut karena kapal induk harus menutupi kapal selam," kata pakar militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming. (Baca juga: Kebanjiran Lagi, Kapal Induk Inggris Senilai Rp58,7 Triliun Terdampar 6 Bulan )
"Tapi masih terlalu dini untuk memperkirakan kapan Shandong akan siap tempur," katanya lagi.
Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan kehadiran kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong mungkin menjadi sinyal bagi Amerika Serikat tentang kekuatan nuklir Beijing.
“Kapal selam rudal balistik nuklir Type 094 China dibutuhkan untuk meningkatkan pencegahan nuklirnya. Jika mereka bisa berlayar dekat Hawaii, kapal selam itu bisa menyerang di mana saja di benua Amerika Serikat," kata Lu.
“Tapi kapal selam itu membutuhkan perlindungan dari kelompok kapal induk," ujarnya. "Kemunculan pertama kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong bisa berarti hasil yang baik dalam uji coba laut terbaru."
China telah membangun enam kapal selam rudal balistik nuklir Type 094, atau kelas Jin, dengan masing-masing kapal mampu dipersenjatai dengan 16 rudal JL-2 yang dapat menempuh jarak hingga 7.000 km (4.350 mil).
Desain rangka Shandong didasarkan pada kapal kembarnya, Liaoning, kapal induk kelas Kuznetsov setengah jadi yang dibeli Beijing dari Ukraina pada tahun 1998 dan menghabiskan lebih dari delapan tahun untuk reparasi. Liaoning sejauh ini adalah satu-satunya kapal induk China dengan IOC.
Tetapi konstruksi interior, sistem senjata, dan operasi pelatihan Shandong lebih mirip dengan kapal induk kelas Nimitz AS, yang bekerja sama dengan kapal perusak, fregat, kapal selam serang, dan kapal pemasok untuk membentuk kelompok penyerang.
CCTV, media pemerintah China , melaporkan pada hari Senin bahwa uji coba Shandong di Laut Bohai termasuk dengan jet tempur J-15 yang berlatih lepas landas dan mendarat di dek kapal tersebut.
"Tapi masih terlalu dini untuk memperkirakan kapan Shandong akan siap tempur," katanya lagi.
Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan kehadiran kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong mungkin menjadi sinyal bagi Amerika Serikat tentang kekuatan nuklir Beijing.
“Kapal selam rudal balistik nuklir Type 094 China dibutuhkan untuk meningkatkan pencegahan nuklirnya. Jika mereka bisa berlayar dekat Hawaii, kapal selam itu bisa menyerang di mana saja di benua Amerika Serikat," kata Lu.
“Tapi kapal selam itu membutuhkan perlindungan dari kelompok kapal induk," ujarnya. "Kemunculan pertama kapal selam nuklir dengan kapal induk Shandong bisa berarti hasil yang baik dalam uji coba laut terbaru."
China telah membangun enam kapal selam rudal balistik nuklir Type 094, atau kelas Jin, dengan masing-masing kapal mampu dipersenjatai dengan 16 rudal JL-2 yang dapat menempuh jarak hingga 7.000 km (4.350 mil).
Desain rangka Shandong didasarkan pada kapal kembarnya, Liaoning, kapal induk kelas Kuznetsov setengah jadi yang dibeli Beijing dari Ukraina pada tahun 1998 dan menghabiskan lebih dari delapan tahun untuk reparasi. Liaoning sejauh ini adalah satu-satunya kapal induk China dengan IOC.
Tetapi konstruksi interior, sistem senjata, dan operasi pelatihan Shandong lebih mirip dengan kapal induk kelas Nimitz AS, yang bekerja sama dengan kapal perusak, fregat, kapal selam serang, dan kapal pemasok untuk membentuk kelompok penyerang.
CCTV, media pemerintah China , melaporkan pada hari Senin bahwa uji coba Shandong di Laut Bohai termasuk dengan jet tempur J-15 yang berlatih lepas landas dan mendarat di dek kapal tersebut.
(min)
tulis komentar anda