Puluhan Kasus Covid-19 Korsel Terkait Kelab Malam, LGBT Takut Tes

Rabu, 13 Mei 2020 - 15:13 WIB
Para petugas melakukan penyemprotan disinfektan di Itaweon yang dikenal sebagai distrik pesta gay di Korea Selatan. Foto/Yonhap/REUTERS
SEOUL - SEOUL-Otoritas kesehatan Korea Selatan (Korsel) melaporkan puluhan kasus baru infeksi Covid-19 terkait dengan kelab malam dan bar di Itaweon. Laporan itu memicu ketakutan di kalangan komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) setempat untuk menjalani tes.

Mereka takut dites virus corona baru; SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 karena keberadaan LGBT tabu di negara itu dan berpotensi memicu homofobia yang meluas.

Pihak berwenang bekerja keras untuk mencegah gelombang baru infeksi Covid-19 di Seoul, yang diyakini terkait dengan distrik pesta gay; Itaewon.



Mengutip BBC, orang-orang yang bersuka ria di komunitas LGBT menyampaikan ketakutan mereka untuk menjalani tes.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan bahwa dari 35 kasus yang diidentifikasi pada hari Minggu, 29 terkait dengan kelab malam dan bar di daerah tersebut.

Laporan lain dari media lokal menyebutkan seorang pria yang dites positif Covid-19 memiliki riwayat mengunjungi sauna LGBT di Gangnam.

Korea Selatan telah mendapat pujian global atas penanganan pandemi dan strategi "tes, pelacakan, dan isolasi", dan hanya memiliki sedikit kasus Covid-19 sebelum wabah terbaru.

Hingga 11 Mei 2020, para pejabat masih mencari 3.112 orang yang diduga berada di kelab malam. Ribuan orang itu sedang dicoba untuk dihubungi.

Seorang pria gay berusia 30-an mengatakan kepada The Guardian bahwa dia takut jika menerima hasil tes positif Covid-19 dan itu membuatnya merasa ingin bunuh diri.

"Saya merasa sangat terjebak dan diburu. Jika saya dites, perusahaan saya kemungkinan besar akan mengetahui bahwa saya gay," katanya, yang identitasnya dilindungi.

"Saya akan kehilangan pekerjaan saya dan menghadapi penghinaan di depan umum. Saya merasa seolah seluruh hidup saya hampir hancur."

Pria itu mengatakan "kesalahan besar" yang dia buat adalah mengunjungi distrik pesta gay; Itaewon, di tengah pandemi virus corona baru. "Mengunjungi daerah itu adalah satu-satunya waktu ketika saya bisa menjadi diri sendiri dan bergaul dengan orang lain yang serupa dengan saya," ujarnya.

Dalam upaya untuk mengendalikan virus, semua orang yang mengunjungi kelab malam harus memberikan nama dan nomor kontaknya kepada pihak yang berwenang.

Namun, BBC melaporkan beberapa rincian yang diberikan pengunjung kelab malam itu ternyata palsu, sehingga sulit untuk melacak dan mengisolasi orang yang berpotensi terinfeksi Covid-19.

Dalam upaya untuk mendorong orang untuk tes Covid-19, para pejabat sekarang mengatakan bahwa tes dapat dilakukan secara anonim. Sebaliknya, siapa pun yang tidak melakukannya dapat menghadapi kunjungan polisi dan denda 2 juta won Korea.

Selama akhir pekan, Perdana Menteri Chung Sye-kyun, juga mendesak masyarakat untuk menahan diri dari mengkritik komunitas tertentu karena tidak akan membantu upaya untuk menahan penyebaran virus corona baru.

Lebih dari 10.000 orang kini telah menjalani tes. Pandemi terbaru membawa menambah total kasus infeksi Covid-19 di Korea Selatan menjadi 10.936 orang, dengan 258 orang di antaranya telah meninggal.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More