10 Aktivis HAM Internasional yang Kematiannya Ditangisi Dunia

Minggu, 13 Desember 2020 - 06:29 WIB
Banyak yang berjuang mendapatkan dan mempertahankan HAM untuk diri sendiri serta orang lain meski nyawa menjadi taruhannya. Ilustrasi/Koran SINDO
PERINGATAN Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia kembali digelar pada 10 Desember. Setiap manusia pada dasarnya memiliki hak dasar yang lazim dinamakan HAM. Namun dalam praktiknya, tidak semua orang bisa menikmati hak tersebut. Itulah sebabnya banyak yang berjuang mendapatkan dan mempertahankan HAM untuk diri sendiri serta orang lain meski nyawa menjadi taruhannya. Berikut 10 aktivis dunia yang terbunuh karena perjuangannya menegakkan HAM.

1. Mahatma Gandhi (India, 1869-1948)



Gandhi adalah pemimpin paling menonjol dari gerakan non-kekerasan untuk kemerdekaan India. Sekarang, namanya identik dengan non-kekerasan dan perjuangan damai untuk hak asasi manusia. Saat mengadvokasi kemerdekaan India, Gandhi juga sering berbicara menentang rasisme dalam komunitas Hindu-nya sendiri dan berulang kali menyerukan persatuan antara umat Hindu dan Muslim India, yang sering bertengkar satu sama lain. (Baca: Fadli Zon Sebut Hari HAM di Indonesia Diperingati dengan Muka Muram)

Pada 30 Januari 1948, kurang dari setahun setelah India mencapai kemerdekaan, Gandhi ditembak mati oleh ekstremis Hindu. Puluhan tahun setelah dia dibunuh, ajaran dan metodenya masih bergema dengan banyak orang yang berjuang atas nama hak asasi manusia.



2. Martin Luther King Jr. (AS,1929-1968)



Martin Luther King Jr memimpin gerakan hak-hak sipil Amerika pada 1950-an dan 60-an. Nama Martin Luther kian tersohor saat dirinya pada 28 Agustus 1963 menyampaikan pidato berjudul "I Have Dream” yang, dihadiri oleh lebih dari dua ratus ribu orang.

Pada 1964, aktivis hak-hak sipil ini memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian. Perjuangan Martin Luther King Jr. untuk hak-hak sipil berakhir dengan tragis pada 4 April 1968, ketika dia tewas ditembak oleh seorang pria bernama James Earl Ray.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More