Pejabat Pemilu Georgia dari Partai Republik: Trump Menghasut Kekerasan
Rabu, 02 Desember 2020 - 13:33 WIB
GEORGIA - Pejabat pemilu negara bagian Georgia Gabriel Sterling menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertanggung jawab untuk setiap kekerasan akibat klaim kecurangan pemilu yang dia buat.
"Semuanya sudah keterlaluan! Semuanya! Itu harus dihentikan!" tegas Sterling dari Partai Republik itu, dilansir BBC.
Georgia melakukan penghitungan ulang suara kedua di negara bagian tersebut atas permintaan tim kampanye Trump.
Presiden AS terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang tipis di sana. (Baca Juga: Biden Diyakini Akan Bawa Industri Teknologi AS Terus Tumbuh)
Dengan suara gemetar karena marah pada konferensi pers di Atlanta, Sterling, manajer implementasi sistem pemungutan suara negara bagian, menegur sesama anggota Partai Republik, termasuk Trump. (Lihat Infografis: Turki Miliki Jembatan Lebih Tinggi dari Menara Eiffel)
Dia mengatakan seorang kontraktor berusia 20 tahun di Gwinnett County untuk Sistem Voting Dominion, telah menerima ancaman pembunuhan. Keluarga pegawai pemilu itu juga dilecehkan, menurut Sterling. (Lihat Video: Warga Lumajang Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru)
Pria yang tidak disebutkan namanya itu diancam dengan jeratan dan dituduh melakukan pengkhianatan, setelah mengirim laporan tentang kumpulan surat suara ke komputer daerah sehingga dia bisa membacanya.
Sterling mengatakan dia sendiri memiliki penjaga polisi di luar rumahnya, sementara istri dari Menteri Luar Negeri negara bagian Georgia, Brad Raffensperger, mendapatkan ancaman seksual melalui ponselnya.
"Tuan Presiden, Anda tidak mengutuk tindakan atau bahasa ini. Para Senator, kalian belum mengutuk tindakan atau bahasa ini," tambah Sterling.
"Semuanya sudah keterlaluan! Semuanya! Itu harus dihentikan!" tegas Sterling dari Partai Republik itu, dilansir BBC.
Georgia melakukan penghitungan ulang suara kedua di negara bagian tersebut atas permintaan tim kampanye Trump.
Presiden AS terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang tipis di sana. (Baca Juga: Biden Diyakini Akan Bawa Industri Teknologi AS Terus Tumbuh)
Dengan suara gemetar karena marah pada konferensi pers di Atlanta, Sterling, manajer implementasi sistem pemungutan suara negara bagian, menegur sesama anggota Partai Republik, termasuk Trump. (Lihat Infografis: Turki Miliki Jembatan Lebih Tinggi dari Menara Eiffel)
Dia mengatakan seorang kontraktor berusia 20 tahun di Gwinnett County untuk Sistem Voting Dominion, telah menerima ancaman pembunuhan. Keluarga pegawai pemilu itu juga dilecehkan, menurut Sterling. (Lihat Video: Warga Lumajang Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru)
Pria yang tidak disebutkan namanya itu diancam dengan jeratan dan dituduh melakukan pengkhianatan, setelah mengirim laporan tentang kumpulan surat suara ke komputer daerah sehingga dia bisa membacanya.
Sterling mengatakan dia sendiri memiliki penjaga polisi di luar rumahnya, sementara istri dari Menteri Luar Negeri negara bagian Georgia, Brad Raffensperger, mendapatkan ancaman seksual melalui ponselnya.
"Tuan Presiden, Anda tidak mengutuk tindakan atau bahasa ini. Para Senator, kalian belum mengutuk tindakan atau bahasa ini," tambah Sterling.
tulis komentar anda