Harga Minyak Merosot, Saudi Naikkan Pajak Tiga Kali Lipat

Selasa, 12 Mei 2020 - 10:06 WIB
Sejak akhir 2015, ketika harga minyak melorot tajam, Arab Saudi memang memberlakukan penghematan, seperti menghapus bonus bagi para pekerja di sektor publik. Di negara yang tidak menggelar pemilu memang masih bergantung pada minyak, meskipun berusaha keluar dari zona nyaman tersebut.

Di media sosial, banyak warga Arab Saudi menerima kebijakan penghematan itu. Mereka mengunggah gambar Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai bentuk dukungan dan sumpah setia. (Baca juga: Serial TV Mesir Cerita Tamatnya Israel Bikin Zionis Marah)

Sebelumnya, Pangeran Mohammed juga pernah mengatakan kalau langkah penghematan harus dilakukan untuk melewati masa krisis. Dukungan terhadap kebijakan Arab Saudi merupakan hal biasa. Maklum, banyak kritik dibungkam di negara tersebut. Tapi, kesadaran masyarakat Arab Saudi sudah mulai tumbuh karena mengetahui krisis pandemi corona yang melumpuhkan sendi ekonomi di negara itu. “Krisis akan segera berakhir. Kita harus mendukung pemimpin kita dalam situasi sulit. Kita percaya kamu,” kata pengguna Twitter, Abdullah Althaqafi.

Saat bersamaan Raja Salman memerintahkan pembagian bantuan Ramadan senilai USD492,6 miliar untuk dana keamananan sosial. Masing-masing keluarga akan mendapatkan 1.000 riyal, dengan masing-masing-masing anggota keluarga akan mendapatkan 500 riyal. Bantuan tersebut diberikan pada saat banyak warga Arab Saudi membutuhkan karena krisis pandemi corona. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More